Komodo Asal Cimahi 'Merayap' di Kemayoran

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Jumat, 05 Mei 2017 15:35 WIB
Fin Komodo Teknologi turut meramaikan gelaran IIMS 2017 dengan memboyong KD 250 X dengan sejumlah ubahan berkesan futuristik.
Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 bukan hanya ajang bagi produsen otomotif besar yang bermain di tanah air. Area hall C-1 IIMS 2017 JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat terdapat beberapa stand khusus pameran otomotif hasil kreasi anak bangsa.

Salah satu pemain lokal yang turut dalam pameran tersebut, yaitu Fin Komodo Teknologi. Menempati area kecil berukuran sekira 4x4, produsen lokal asal Cimahi, Jawa Barat membawa serta keluaran terbarunya.

Mobil berukuran mini itu diberi nama Fin Komodo KD 250 X dan merupakan generasi penerus dari model sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada CNNIndonesia.com, Presiden Direktur Fin Komodo Ibnu Susilo, mengatakan ada beberapa ubahan yang disematkan olehnya kepada Komodo terbaru, terutama pada bagian luar. Kali ini tampilan dari frame telah berganti, hingga wajah terkesan futuristik.

"Prinsip berubah semua dari frame, dan secara tampilan luar, di depan lebih futuristik dan belakangnya juga," kata Ibnu.

Selain itu jika melirik ke bagian dalam, mobil dengan rupa seperti kendaraan golf itu kini sudah dilengkapi dengam perangkat hiburan dan konektivitas untuk mengisi daya telepon genggam.

"Kalau versi sebelumnya kan tidak ada, masih kosong," kata dia.
Komodo Asal Cimahi 'Merayap' di KemayoranFoto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP

Pada bagian mesin, mobil berkubikasi 250 cc empat stroke ini memiliki kapasitas tangki 20 liter serta bertransmisi CVT otomatis, hanya maju dan mundur. Untuk penggerak, di bagian roda belakang memakai sprocket.

Secara tampilan, memang mobil itu terkesan dikhususkan untuk dikendarai di alam terbuka. Apalagi, penggunakan ban tahu semaki menambah kekar Komodo.

Bagi Ibnu, kendaraannya itu dapat digunakan sebagai alat angkut masyarakat pedesaan. Ia mengklaim, mobil seharga Rp99 juta itu dapat mengangkut beban seberat 200 kg ditambah pengemudi dan penumpang.

"Ya pasti kuat dong, bisa ditambahin ama dua penumpang juga lagi," ungkapnya.

Tanpa Pemerintah

Walau berstatus kendaraan atau mobil nasional, Ibnu mengaku hingga saat ini tidak ada peran pemerintah untuk memajukan industri otomotif nasional, baik pemerintah daerah maupun pusat.

Sejak pertama berdiri dimulai dari desain hingga perakitan yang dilakukan di lokalisasinya, masih menggunakan biaya sendiri. "Ya belum ada mas dari pemerintah, ini semuanya sendiri," ujar dia.

Ia mengamini, jika memperoleh bantuan dari para pemangku kepentingan tentu kendaraan nasional buatan Komodo akan lebih cepat berkembang, ketimbang sekarang. Yang mana, perakitannya didukung oleh kurang lebih 40 Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Ya pastinya akan lebih cepat dari sekarang ya (kalau mendapat bantuan dari pemerintah)," imbuhnya. (pit/pit)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER