Gojek: Suntikan Dana dari Tencent Hanya Spekulasi

CNN Indonesia
Senin, 08 Mei 2017 16:47 WIB
Gojek tak akui soal kucuran dana dari Tencent. Isu itu disebutkan hanya spekulasi belaka.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Aplikasi layanan transportasi Gojek belum lama ini dikabarkan telah mendapatkan kucuran dana segar. Investasi sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp 16 triliun ditanam oleh raksasa teknologi asal China, Tencent. Saat dikonfirmasi, pihak Gojek hanya memberikan tanggapan singkat mengenai pemberitaan tersebut.

“Itu hanya spekulasi saja. Kami belum bisa memberikan komentar,” kata Monica Oudang, HR Director Gojek Indonesia, di Jakarta, Senin (8/5). Hal ini diungkap Monica saat konferensi pers Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia. 

Sebelumnya, Gojek disebut telah mendapatkan pendaan yang membuat nilai perusahaan melonjak menyentuh angka US$3 miliar (sekitar Rp39,98 triliun). Angka itu setara dengan kompetitornya asal Singapura, Grab. Meski demikian, nilai investasi ini masih berselisih jauh dari Uber yang nilai valuasinya mencapai US$60 miliar (Rp799, triliun).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Gojek juga enggan mengungkap soal apakah mereka ingin memperluas layanannya di Asia Tenggara. Gojek hanya menyatakan bahwa mereka akan hadir di beberapa kota baru di Indonesia dan akan menyerap tenaga kerja sesuai kebutuhan di setiap kota baru tersebut.

Sekadar informasi, Monica menjelaskan bahwa Gojek telah menyerap 250 ribu supir, baik supir motor maupun mobil. Sementara itu, Ridzki Kramadibrata selaku Managing Director Grab Indonesia sempat menyebutkan bahwa driver Grab se-Asia Tenggara telah mencapai 780 ribu orang dengan 39 juta pengunduh hingga April 2017 silam.



Kendati demikian, Gojek tampak memiliki lebih banyak variasi tawaran layanan dalam di aplikasinya. Mereka tidak hanya menawarkan layanan kendaraan panggilan tetapi juga makanan, antar barang, kendaraan untuk pindahan di Go-Box. Ditambah lagi, mereka juga menawarkan aplikasi Go-Life yang dibangun untuk menjawab permintaan pasar terhadap layanan seperti pijat, salon dan kebersihan rumah.

Sementara Grab berjalan ke arah berbeda dengan menawarkan variasi layanan transportasi dan belakangan masuk ke bisnis e-commerce lewat akuisisi Kudo di Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER