Jakarta, CNN Indonesia -- Nissan Motor telah merampungkan kinerjanya selama kurun waktu satu tahun terakhir, hingga 31 Maret 2017. Dalam hitungannya, Nissan menghasilkan laba usaha sebesar 742,2 miliyar yen.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh CNNIndonesia.com, angka diperoleh dari pendapatan bersih 11,72 triliyun yen, dengan penjualan tertinggi di Amerika Serikat, China dan Eropa Barat serta mengimbangi dampak valuta asing begitupun perlemahan pada pasar negara berkembang.
Nissan telah merangkum ringkasan keuangannya selama satu tahun memakai kategori fiskal. Mereka menghitung menggunakan metode akutansi ekuitas untuk usaha patungan grup di China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan keuangan pro forma yang mencakup konsolidasi gabungan usaha patungan Nissan di China, tercatat laba usaha sebesar 882,4 miliyar yen atas pendapatan bersih, sebanyak 12,84 triliyun yen.
Untuk penjualan kendaraan, secara global penjualan Nissan sebesar 5,63 juta unit.
Pada wilayah Amerika, khususnya Amerika Serikat penjualan Nissan naik sebesar 4,2 persen menjadi 1,58 unit dengan pangsa pasar sembilan persen. Hal itu ditengarai permintaan kendaraan, termasuk di dalamnya Nissan Rogue dan Nissan Altima.
Sementara di China, dari basis tahunan kalender naik menjadi 8,4 persen, atau jumlah 1,35 juta unit dengan pangsa pasar lima persen.
Sedangkan, kawasan Eropa tidak termasuk Rusia, penjualan Nissan naik menjadi 683 ribu unit, atau 7,2 persen dengan pangsa pasar 3,8 persen. Sport utility vehicle (SUV) Nissan, Nissan Qashqai dan pickup Nissan Navara menjadi pendorong pertumbuhan.
Penjualan Nissan di negara-negara tersebut, sekaligus mengimbangi kondisi di negara asal Nissan, Jepang lantaran penghentian sementara mobil Kei diparuh pertama. Kini penjualan mobil Kei telah berlanjut, mencapai 557 ribu unit untuk periode 12 bulan dengan pangsa pasar 11 persen.
Kawasan Asia, Oceania, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika dan pasar lain, penjualan Nissan menurun sebesar 3,3 persen menjadi 808 ribu unit.
Atas hasil tersebut, ditahun selanjutnya Nissan menargetkan 5,83 unit selama fiskal 2017. Keluarnya model-model terbaru di Jepang diharap dapat merealisasikan target.
Lebih lanjut, Nissan juga telah mengajukan perkiraan tahun fiskal 2017 ke Bursa Saham Tokyo. Pada perkiraannya, ada kenaikan deviden sebesar 10,4 persen menjadi 53 yen per saham untuk tahun fiskal 2017.
(pit)