Tangis Zuckerberg Saat Pidato di Harvard

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2017 18:21 WIB
Selama pidato berdurasi 30 menit yang ia sampaikan, miliuner muda itu sempat meneteskan air mata.
Mark Zuckerberg saat mendapat gelar sarjana dari Harvard University (REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang menarik dari pidato kelulusan Mark Zuckerberg dari Universitas Harvard pada Kamis (25/5). Selama pidato berdurasi 30 menit yang ia sampaikan, miliuner muda itu sempat meneteskan air mata.

Alasan Zuckerberg menangis di podium adalah pertemuannya dengan seorang pelajar SMA yang ia temui belum lama ini. Pria yang akrab disapa Zuck itu mengetahui bahwa sang pelajar terancam tak bisa kuliah.

Zuck menceritakan ia pertama kali bertemu dengan sang pelajar dalam sebuah kelas yang ia mentori. Saat berdiskusi, sang pelajar bercerita bahwa ia seorang imigran tanpa dokumen lengkap sehingga terancam dideportasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di percakapan lainnya, Zuck bertemu kembali dengan sang pelajar untuk memberi kado ulang tahun. Kali itu sang pelajar menyampaikan ketertarikannya pada buku keadilan sosial dan perjuangan yang ia dan teman-temannya alami.

"Aku terpukul. Ada seorang anak yang punya setiap alasan untuk sinis.. (tapi) Dia tidak merasa sedih untuk dirinya. Dia punya tujuan yang lebih besar," kata Zuck seperti dilaporkan oleh CNBC.

Ketika ia mengucapkan kalimat tersebut, suara Zuck mulai bergetar dan matanya berkaca-kaca. Satu-dua orang yang menyaksikan pidato Zuck di belakang podium terlihat ikut emosional dan menyeka pipi mereka.

Zuck melanjutkan pidatonya dengan menyinggung peran masyarakat yang punya kesempatan lebih baik dibanding sang pelajar untuk memajukan kesejahteraan umum.

"Kalau seorang pelajar SMA yang tidak tahu bakal seperti apa masa depannya bisa melakukan yang ia bisa untuk memajukan dunia, kita berutang kepada dunia melakukan yang kita bisa," imbuh Zuck.

Suami dari Priscilla Chan tersebut juga mengkritik peran negara yang justru membatasi masa depan seorang anak hanya karena status imigrasi.

"Dia tak yakin apakah negara yang ia anggap sebagai rumah, satu-satunya yang ia kenal, akan memupus impiannya untuk berkuliah."

Zuck menutup pidatonya dengan berapi-api, sangat emosional, dan diikuti oleh tepuk tangan peserta yang berada di bawah siraman hujan.

Ia menolak menyebut nama sang pelajar dalam pidatonya. Ia beralasan menyebut nama akan membahayakan sang pelajar. Nasib yang dialami sang pelajar sendiri tak lepas dari kebijakan pemerintah Amerika Serikat di bawah Donald Trump yang memperketat izin tinggal imigran. Mereka yang tak memenuhi syarat tinggal dari pemerintah diancam akan dideportasi.

Zuckerberg menjadi pemberi pidato kelulusan Harvard termuda sepanjang sejarah di usianya yang baru menginjak 33 tahun. Zuck mendapat keistimewaan dari Harvard menyandang gelar sarjana dan memberikan pidato kelulusan meski berstatus droput dari kampus 13 tahun lalu.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER