Jakarta, CNN Indonesia -- Video sopir transportasi online Uber di tengah menjadi perbincangan. Ia melampiaskan kemarahannya kepada penumpangnya lantaran kehabisan bensin. Si penumpang sudah membayar secara non-tunai menggunakan kartu kredit. Sementara supir meminta penumpang untuk membayar secara tunai karena ia butuh untuk membeli bensin.
Video yang diunggah oleh Infia akhir minggu lalu (26/5) ini menuai pro dan kontra. Beberapa menyayangkan tindakan Bapak tersebut, seperti diungkap akun Hayuk Terus pada kolom komentar dari video yang diunggah di Youtube tersebut.
"
Keterlaluan nih
driver Uber macem gini, bikin jelek nama perusahaan dan nama mitra Uber lainnya yang selama ini sudah kasih pelayanan prima.
Next mungkin Uber perlu memberikan sosialisasi secara
koprehensif supaya hal hal seperti ini, tepatnya yang terkait kegagapan teknologi, dapat terminimalisir."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akun Rafleen Serizawa juga mengungkapkan keprihatinannya.
"Pernah nih kyk gini cuma supirnya minta
baik2 n ngejelasin ke
gue klo bensinnya tiris.
N akhirnya
gue kasih n lapor ke Uber klo
driver minta
cash karena kehabisan bensin. N Uber
credits gue dibalikin
lgsg sm Uber. Andai
aja bapak ini minta
baik2 jelasin n andai penumpangnya juga
ngerti klo di Uber ada fitur CS.
Katanya 2 tahun
pake Uber
tp ga mau gunakan CS Uber."
Ada pula yang bersimpati kepada si Bapak, seperti diungkap akun Haydan Zon.
"
Ane pernah jadi
driver online di Uber, Grab, & Gojek. Cuma Uber
doang yg ga ketauan pembayaran mengguna
credit atau tunai. Ya, gimana pun juga
bkn salah penumpang dia menggunakan kartu kredit. Tetapi kalo kalian di posisi bapak yang di video, pasti kalian pusing juga
kalo pulang
ga ada bensin. Soal
skema Uber, itu seminggu sekalian baru bisa diambil uang
yg di
topup ya. Semoga adanya video uber bisa berbenah diri (kelihatannya bapaknya seorang supir makanya ga ada)"
Yunus Sugilar juga menyatakan keprihatinannya.
"Mungkin si bapak masih baru gabung di dunia
online..masih kurang info ttg Cc...
Sy jg pernah gabung di Uber dan paham betul regulasinya..Pernah
dlm 3 hari penumpang membayar
dgn Cc. Lalu di
hari2 berikutnya saya
off, karena pembayaran
Cc k driver itu sendiri keluar 1 minggu sekali..itu pun di hari ke 3
udah Bonek pulang
k rmh dgn bensin nyaris kosong...karena habis modal"
Lainnya, menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh si penumpang yang dinilai tidak sopan lantaran menertawakan si Bapak supir yang tengah kesusahan.
"
First of all. its all about humanity. I think we should respect the elders more. Use your manner...karena tidak akan ada api tanpa penyulutnya.
It's impossible for him to yell and get angry without their rude manner for him"(Pertama-tama, ini tentang kemanusiaan. Saya pikir kita harus menghormati orang yang lebih tua. Gunakan tata krama...karena tidak akan ada api tanpa penyulutnya.Tidak mungkin dia berteriak dan marah-marah tanpa adanya perilaku kasar dari mereka.")
Lama CairSerupa dengan Grab, pembayaran non-tunai Uber menggunakan kartu kredit juga kurang disukai pengemudi. Alasannya sama, pencairannya lama. Setidaknya seminggu kemudian pembayaran tersebut baru bisa dicairkan.
Ketidaksukaan supir ini lantas diekspresikan dengan memberikan peringkat jelek kepada penumpangnya. Sehingga hal ini menjadi keluhan penumpang.
Tanggapan UberMenanggapi kasus ini, pihak Uber menolak berkomentar. John Colombo, Head of Public Policy and Government Affairs Uber Indonesia yang ditemui CNNIndonesia.com di acara kerjasama dengan Trafi, Senin (30/5), hanya berkomentar singkat.
"Pengguna Uber itu bisa bayar dengan kartu kredit atau
cash. untuk sementara opsi yang tersedia dalam Uber masih dan hanya itu yang saya komentari," tutupnya singkat.
Saat dimintai komentar mengenai keluhan supir soal pembayaran non tunai Uber ini, Dian Safitri, Head of Communication Uber Indonesia juga menolak berkomentar, "Itu aja ya, kita update-nya," kilahnya.
[Gambas:Youtube]