Dihardik Tim Cook, Ini Cara Uber Kelabui Apple Bertahun-tahun

CNN Indonesia
Selasa, 25 Apr 2017 10:10 WIB
Uber berkilah bahwa praktek pelacakan pengguna ini dilakukan untuk mencegah kecurangan supir Uber.
Uber pernah diancam Tim Cook untuk dihapus dari Apple App Store. (Foto: Dok. newsroom.uber.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Baru-baru ini diberitakan soal Uber yang pernah diancam Tim Cook untuk dihapus dari Apple App Store. Ancaman ini muncul setelah Uber ketahuan melakukan kecurangan dengan melacak lokasi penggunanya lewat pemindai sidik jari. Kabarnya, pelacakan perangkat ini bahkan terus dilakukan meski aplikasi telah dihapus oleh pengguna.

Menanggapi berita ini, Uber menuturkan kepada TechCrunch bahwa pelacakan lokasi pengguna adalah praktek yang umum dilakukan di industri. Uber berkilah hal tersebut dilakukannya untuk mencegah kecurangan pengemudi dan kompromi akun.

Hal ini diakui Uber dilakukan salah satunya di Cina. Pengemudi disana, menurut Uber, melakukan kecurangan dengan mendaftarkan beberapa akun sekaligus. Pendaftaran akun dilakukan pada iPhone curian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat iPhone curian ini, pengemudi itu lantas membuat pesanan perjalanan palsu. Lewat iPhone curian itu, ia berpura-pura menjadi pengguna dan memesan perjalanan. Dengan demikian, ia bisa meningkatkan jumlah perjalanannya agar mendapat bonus tambahan.


Apple memang sempat memperbolehkan developer untuk melakukan pelacakan pengguna lewat UDID (Unique Device Identifier). Namun, belakangan Apple makin memerhatikan privasi pengguna. Hingga akhirnya Apple tidak memberlakukan lagi UDID pada 2013. Pelacakan UDID digantikan dengan pelacakan cara lain yang dirancang tidak terlalu mengganggu.

Will Strafach, Presiden dari Sudo Security Group, berhasil menganalisa aplikasi Uber di akhir 2014. Ia menemukan bagaimana Uber melacak perangkat penggunanya. Untuk mencegah insinyur Apple menemukan fungsi pemindai sidik jari ini, Uber diduga mengaktifkan fungsi geofence.

Fungsi ini digunakan untuk mematikan fitur pelacakan miliknya ketika aplikasi digunakan di area tertentu. Area tertentu yang ditetapkan Uber ini adalah kantor pusat Apple di Cupertino. Sehingga ketika insiyur Apple memeriksa aplikasi tersebut disana, kode ini tidak terlacak.

Namun, salah seorang insinyur Apple yang berada di kantor lain menyadari trik ini. Hal ini diungkap New York Times sebagaimana dikonfirmasi oleh TechCrunch.

Hal inilah yang kemudian mendorong pertemuan Cook dengan Kalanick di kantornya pada awal 2015. Dalam pertemuan tersebut Cook menghardik Kalanick dan mengancam mengeluarkan Uber dari toko aplikasinya.



Ancaman ini berhasil menciutkan nyali Kalanick dan menuruti aturan privasi Apple. Meski demikian, Uber mengungkapkan bahwa pihaknya masih menggunakan pemindai sidik jari untuk mendeteksi perilaku curang. Namun kali ini Uber menggunakan fungsi ini dan menyesuaikannya dengan aturan baru Apple.

Pemindai sidik jadi digunakan untuk mencegah kecurangan pengguna yang memuat Uber ulewat ponsel curian, memasukkan kartu kredit curian, membuat perjalan mahal kemudian menghapus data ponsel berulang-ulang.

"Teknik yang sama juga digunakan untuk mendeteksi dan mengeblok login mencurigakan untuk melindungi akun pengguna. Mampu mengenali penjahat ketika mereka mencoba kembali ke jaringan kami adalah pengukuran keamanan yang sangat penting bagi Uber dan pengguna kami," jelas juru bicara Uber tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER