Generasi Ketujuh Seri 5 BMW 'Rasa' Sunter Siap Meluncur
Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 08:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam waktu dekat, BMW Group Indonesia akan meluncurkan sedan terbarunya, Seri 5 generasi ketujuh di Indonesia. Kali ini pabrikan asal Jerman itu langsung membawa mobil tersebut ke fase rakitan lokal, tidak mengimpor secara utuh atau completly build up (CBU).
"Pokoknya dalam waktu dekat BMW akan meluncurkan kendaraan yang dirakit secara lokal. Kendaraan ini totaly all new," kata Head of Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania di Jakarta.
Walau langsung berstatus rakitan lokal saat nanti masuk Indonesia, Jodie mengatakan pihaknya tetap membuka kesempatan bagi konsumen tanah air yang berkeinginan memiliki Seri 5 terbaru dalam versi CBU.
"Kami tetap memberi kesempatan untuk konsumen yang memang menginginkan BMW individual, warna khusus, spek beda jadi itu tetap terbuka," kata dia.
Mengenai kapan pastinya mobil itu diluncurkan, kabarnya moment di ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, atau lebih tepatnya Agustus mendatang, menjadi lokasi kehadiran generasi terbaru BMW Seri 5.
Lebih Untung
Keputusan merakit lokal Seri 5 setelah sebelumnya BMW Indonesia melangsungkan riset mengenai mobil itu. Kata dia, respon pasar yang diperoleh berdasarkan hasil riset cukup positif, terlebih bila menghitung biaya dari segi produksi.
"Jadi bukan menguntungkan untuk BMW Indonesia saja, pastinya menguntungkan untuk kosnumen juga," kata dia.
Selain menekan angka penjualan pembuatan kendaraan, Jodie menjelaskan, konsumen yang memesan tidak perlu menunggu lama, seperti mobil yang diimpor secara utuh dari Jerman. Begitu juga, fitur yang disematkan di dalam mobil tersebut lebih bersahabat dengan kondisi di Indonesia.
"Penjualan BMW Indonesia berasal dari kendaraan yang diproduksi secara lokal gitu. Kalau beda harga sudah pasti, jadi secara harga pasti lebih terjangkau karena terkait dengan banyak hal salah satunya struktur pajak," kata dia.
Ia berujar, sampai kini telah ada beberapa tipe kendaraan BMW yang dirakit secara lokal di pabriknya kawasan Sunter, Jakarta Utara. Dengan begitu, berbagai investasi juga dibenamkan, termasuk sumber daya manusia.
"Investasi itu dari sumber daya manuasi yang pertama dan ada pelatihan khusus dari Jerman. Karena itu semua mulai teknisi pasti ada daya peningiatan lagi, dari mesin, sdm, lalu banyak yang dilakuakan hanya untuk menghadirkan sebuah kendaraan baru," kata Jodie. (pit)
"Pokoknya dalam waktu dekat BMW akan meluncurkan kendaraan yang dirakit secara lokal. Kendaraan ini totaly all new," kata Head of Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania di Jakarta.
Walau langsung berstatus rakitan lokal saat nanti masuk Indonesia, Jodie mengatakan pihaknya tetap membuka kesempatan bagi konsumen tanah air yang berkeinginan memiliki Seri 5 terbaru dalam versi CBU.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih Untung
Keputusan merakit lokal Seri 5 setelah sebelumnya BMW Indonesia melangsungkan riset mengenai mobil itu. Kata dia, respon pasar yang diperoleh berdasarkan hasil riset cukup positif, terlebih bila menghitung biaya dari segi produksi.
"Jadi bukan menguntungkan untuk BMW Indonesia saja, pastinya menguntungkan untuk kosnumen juga," kata dia.
Selain menekan angka penjualan pembuatan kendaraan, Jodie menjelaskan, konsumen yang memesan tidak perlu menunggu lama, seperti mobil yang diimpor secara utuh dari Jerman. Begitu juga, fitur yang disematkan di dalam mobil tersebut lebih bersahabat dengan kondisi di Indonesia.
"Penjualan BMW Indonesia berasal dari kendaraan yang diproduksi secara lokal gitu. Kalau beda harga sudah pasti, jadi secara harga pasti lebih terjangkau karena terkait dengan banyak hal salah satunya struktur pajak," kata dia.
Ia berujar, sampai kini telah ada beberapa tipe kendaraan BMW yang dirakit secara lokal di pabriknya kawasan Sunter, Jakarta Utara. Dengan begitu, berbagai investasi juga dibenamkan, termasuk sumber daya manusia.
"Investasi itu dari sumber daya manuasi yang pertama dan ada pelatihan khusus dari Jerman. Karena itu semua mulai teknisi pasti ada daya peningiatan lagi, dari mesin, sdm, lalu banyak yang dilakuakan hanya untuk menghadirkan sebuah kendaraan baru," kata Jodie. (pit)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK