Tiket.com 'Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama' dengan Blibli

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 12:31 WIB
Meski banyak yang ingin membeli Tiket.com, namun hanya Blibli yang mampu membuat online travel agency ini jatuh cinta hingga tertarik diakusisi.
Aksi korporasi Blibli dan Tiket.com (CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil)
Jakarta, CNN Indonesia -- Blibli.com dan Tiket.com sepakat untuk menjadi satu keluarga sejak 12 Juni 2017. Mantan CEO Tiket.com yang kini menduduki posisi COO, Geary Undarsa, menjelaskan bahwa perusahaannya seperti cinta pada pandangan pertama saat perdana bertemu dengan Blibli.com.

Dia mengatakan ada chemistry (keterikatan) dari kedua perusahaan yang membuat kesepakatan akuisisi berjalan lancar.

"Kita punya mimpi dan untuk sampai di sana kami butuh partner. Makanya awalnya kita buka investment. Tapi kita kayak love at the first sight sama Blibli bahkan sampai sekarang karena mereka sangat fair. Visi dan culture kami sama dan saya pikir kami kami grow good bersama. Toh, kita sama-sama masih Indonesia," kata Geary dalam sesi tanya jawab usai acara bertajuk 'Aksi Korporasi' yang digelar Kamis (15/6) di kawasan Senayan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara resmi diakuisisi Blibli karena punya karakter yang mirip, bahkan tangal lahirnya saja mirip. Itu alasan kami memilih Blibli padahal yang lain juga banyak yang ingin masuk," tambah dia.

Hal tersebut diamini Kusumo Martanto yang merupakan CEO Blibli.com. Perusahaan yang beroperasi sejak Juli 2011 ini mengakui bahwa Tiket.com memiliki jejak pencapaian yang memikat.  Hal tersebut yang membuat Blibli tak ragu mengakuisisi Tiket.com 100 persen.

"Hal ini [akuisisi 100 persen] dikarenakan agar strategi travel semakin rapi dan tidak overlap, lebih sinergi. Pembicaraan ini juga dibahas dan itu baik sehingga itu menjadi keputusan yang terbaik," kata George Hendrata selaku CEO Tiket.com yang baru.

Lebih lanjut, Kusumo juga menjelaskan bahwa alasan Blibli.com melirik perusahaan OTA (online travel agency) adalah karena pihaknya menilai bisnis travel sangat menjanjikan. Blibli sendiri sempat meluncurkan produk travel online yakni Blibli Travel sebagai kategori khusus yang menjual produk travel.

Sejak itu, bisnis travel online menjadi salah satu fokus Bliblli.com. Pasar yang ditawarkan bisnis ini juga dinilai menggiurkan dan terus berkembang.

"Dari 51 persen total populasi Indonesia yang gunakan internet, hanya 31 persen yang pernah belanja online. Tapi menariknya, penggunanya adalah anak-anak muda, milenial. Dan khasnya anak muda ya, mereka lebih memilih uangnya dihabiskan untuk jalan-jalan daripada untuk misalnya menyicil sepeda motor atau rumah," kata Kusumo.

Geary sendiri mengatakan bahwa bisnis online travel memang sangat menguntungkan. Dalam enam tahun perjalanannya dengan Tiket.com, perusahaan yang berdiri pada Agustus 2011 ini sudah meraup Rp1 triliun keuntungan pertamanya pada Desember 2014.

"Bisnis ini sudah ada sistemnya sendiri secara natural. Kami berhubungan dekat dengan alat transportasi umum seperti pesawat dan kereta api serta rental mobil. Masing-masing sudah ada rulesnya. Kami juga berhubungan dengan hotel, event dan hotel. Tidak mungkin mereka berdiri tanpa aturan juga. Jadi bisnis ini sudah settle, tinggal bagaimana meraih pangsa pasar saja," tambah pria yang pernah belajar di Simon Fraser University in Vancouver, Kanada, ini.

Jejak pencapaian Tiket.com

Pada awal didirikan Tiket.com hanya melayani reservasi hotel dan menawarkan tiket hiburan dan event. Baru setahun kemudian, perusahaan saingan Traveloka ini membuka pembelian tiket pesawat.

Pada Agustus di tahun yang sama, Tiket.com menjadi partner pertama penjualan tiket PT Kereta Api Indonesia (KAI). Saat itu, KAI baru menerapkan sistem penjualan tiket online.

Dua tahun kemudian, perusahaan mulai merambah ke bisnis peminjaman mobil. Pada Julinya, aplikasi mobile Tiket.com meluncur.

Pada 2016, Tiket.com telah memiliki 3,4 juta pengguna dengan 5.000 sub Travel Agent yang bergabung dengan sistemnya. Ada 35 maskapai baik domestik maupun internasional yang tiketnya bisa dibeli dari Tiket.com. Hotel yang telah menjadi inventory perusahaan ini kini juga telah mencapai 180 ribu.

Dengan begitu, Tiket.com memiliki lima macam produk termasuk tiket pesawat, kereta, hotel, sewa mobil dan event/tiket hiburan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER