Jakarta, CNN Indonesia -- Sistem rating di layanan transportasi daring sebenarnya bukan hal baru. Kendati demikian, sistem rating di Uber rupanya masih menjadi misteri bagi sebagian orang.
Menurut Uber, setelah setiap perjalanan, penumpang dan pengemudi memiliki kesempatan untuk menilai satu sama lain dari 1 sampai 5 bintang, berdasarkan pengalaman perjalanan mereka.
"Rating bersifat anonim. Baik pengemudi maupun penumpang tidak melihat peringkat individual terkait dengan perjalanan atau orang tertentu," tambah Uber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan transportasi daring menciptakan sistem rating untuk menumbuhkan rasa saling menghormati antara penumpang dan pengemudi. Tapi bagaimana penilaian dihitung, dan apakah itu penting?
Pengemudi akan menilai penumpang berdasarkan perasaan mereka. Penumpang bisa berusaha menjadi orang baik. Kendati demikian, mendapatkan bintang lima sebenarnya tidak begitu penting.
Penumpang paling tidak perlu mendapatkan rating empat bintang agar perjalanan mereka tidak ditolak atau kesusahan mencari armada.
"Kebanyakan pengemudi memberikannya tanpa memperhatikan peringkat Anda. Anda akan mendapat nilai buruk untuk hal-hal yang jelas seperti bersikap kasar terhadap supir, tidak siap ketika penjemputan sehingga membuatnya menunggu, makan di mobil, membanting pintu, dan hal-hal jelas lainnya."
"Pertimbangkan properti dan waktu pengemudi Anda juga. Berikan tip dan Anda dijamin mendapatkan 5 bintang," jelas salah satu supir Uber.
Beberapa pengemudi memiliki titik awal paling rendah 3,5 bintang dan akan naik atau turun tergantung pada perilaku penumpang. Tapi kebanyakan pengemudi memberikan rating hanya bergantung pada perasaan.
Perilaku yang dibenci pengemudiMenurut beberapa pengemudi Uber yang diwawancarai
The Next Web, ada beberapa perilaku yang dibenci oleh pengemudi Uber atau bisa jadi seluruh pengemudi taksi daring. Jika melakukan perilaku tersebut, penumpang akan mendapatkan rating buruk dari sopirnya.
Berikut beberapa perilaku yang bisa membuat penumpang mendapatkan impresi buruk dari pengemudi.
- Meminta tumpangan dari tempat yang sulit
- Memberikan arahan dari kursi belakang
- Menumpahkan minuman atau makanan di jok belakang
- Meneteskan liur di atas jok belakang
- Mencuri kabel charger ponsel
- Makan di dalam mobil
- Tidak mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih
- Meminta sopir untuk melakukan pembunuhan
- Memaksakan penumpang atau barang masuk melebihi kapasitas
- Menggunakan mobil sebagai objek foto pribadi
- Diam sepanjang perjalanan