Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Amazon Jeff Bezos tidak lagi menjadi orang terkaya di dunia. Setelah mencatatkan kekayaan terbesar pagi tadi, saham Amazon jatuh 3 persen yang membuatnya tergusur dari posisi teratas.
Berdasarkan laporan kuartal pendapatan ke dua tahun ini, keuntungan Amazon hanya US$197 juta pada angka penjualan US$38 miliar.
CNN Money mengutip, dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu, keuntungan menurun 77 persen dari US$857 juta. Penurunan keuntungan ini disebabkan agresifitas Amazon dalam menaruh investasi untuk bisnisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amazon sejauh ini berinvestasi secara agresif dalam konten video, perangkat keras, infrastruktur untuk bisnis komputasi awan, dan pusat pemenuhannya di Amerika Serikat dan negara lainnya.
Berdasarkan The Bloomberg Billionaires Index, Bezos kembali menempati posisi ke dua. Posisi pertama ditempati oleh Co-Founder Microsoft Bill Gates. Tidak ada yang menyangka bahwa Bezos dapat bertahan di posisi atas untuk jangka waktu yang lama.
Data mengenai kekayaan pribadi adalah hal yang konyol dalam industri teknologi. Namun, mengingat fluktuasi pasar yang terus bergerak, gelar orang terkaya ini akan terus diperebutkan oleh Bezos dan Gates dengan pengaruh di sektor masing-masing.
Area yang menjadi sorotan utama dari ke dua perusahaan tersebut adalah komputasi awan. Dari situ, Amazon dan Microsoft saling bersaing satu
sama lain untuk memenangkan bisnis hosting dan tugas komputasi, seperti pelatihan dan pengoperasian perangkat lunak kepintaran buatan (AI). Dalam ranah itu, Amazon Web Services (AWS) terus memberikan keuntungan yang mengesankan. Meskipun tertinggal dari Intelligent Cloud milik Microsoft, AWS tetap menjadi pemimpin pasar pada segmen cloud hosting.
Saat ini, kedua pemimpin perusahaan tersebut terus memperebutkan gelar orang terkaya di dunia, sama halnya dalam perebutan pengendalian sistem awan. Meskipun Bezos kehilangan gelarnya hari ini, investasi jangka lama Amazon terhadap dunia logistik, robotika, dan penjualan memungkinkan Amazon tetap bertahan sebagai pemegang kontrol karakter pelanggan dalam membeli dan mengonsumsi suatu produk tiap harinya.