Jakarta, CNN Indonesia -- Pavel Durov melakukan klarifikasi mengenai CDN. Klarifikasi ini diberikan terkait pernyataan Menteri Komunikasi Iran yang menyebutkan bahwa Telegram memindahkan sebagian servernya ke negara tersebut.
"CDN nodes ini selalu disalah artikan sebagai server Telegram," tandasnya.
CDN ini berfungsi untuk menyimpan sementara data publik dari layanan internet di berbagai negara. Sehingga, pengguna bisa mendapat akses yang lebih gegas. Mengapa bisa lebih gegas? Karena data tak perlu menjelajah jauh ke server asli, yang seringkali berada di belahan bumi berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, cara ini juga menghindari terjadinya penyempitan jalur (
bottleneck) yang mungkin terjadi di tiap regional.
CDN sendiri adalah salah satu lapisan di ekosistem internet. Pemilik konten (perusahaan media, e-commerce, media sosial, layanan perpesanan) membayar operator CDN untuk mengirimkan konten ke pengguna. Sebagai gantinya, perusahaan CDN membayar ISP, atau operator jaringan untuk menempatkan server milik penyedia CDN di data center mereka.
"Telegram menyewa dari penyedia CDN-global untuk
cache data lokal di berbagai wilayah di dunia dimana kita tak mau menginstal server kami sendiri (seperti Turki, Irak, Iran, India, Indonesia, atau Argentina)," tulis Durov dalam
laman Telegraph milik Telegram yang diposkan Minggu (30/7).
Lebih lanjut, Durov menjelaskan bahwa CDN itu tidak menjadi bagian dari server Telegram. CDN juga tidak bisa digunakan untuk menyimpan data pribadi.
"Ini adalah infrastruktur pinjaman yang digunakan oleh kami dan perusahaan lainnya untuk mengirim data lebih efisien untuk semua pengguna di seluruh dunia," papar Durov.
Lebih lanjut, Durov menegaskan bahwa CDN
caching nodes ini juga bukan bagian dari cloud Telegram. CDN hanya digunakan untuk menyimpan sementara media publik yang populer dari
channel Telegram yang beranggota sangat besar (misal lebih dari 10.000 anggota). "Data pribadi tak akan pernah ada disana." tulisnya.
 Data yang dikirim lewat CDN sudah terenkripsi untuk menjaga keamanan data. Data ini adalah data publik yang digunakan di grup percakapan skala besar. Sehingga data ini bisa lebih cepat diakses pengguna suatu negara (dok. Telegram). |
Ia juga memastikan bahwa data yang dikirimkan ke CDN adalah data terenkripsi. Bahkan jika data ini dicuri oleh pihak ketiga atau
hacker, mereka tetap tak bisa mengetahui isi pesan tersebut.
Data yang diunduh dari CDN
caching nodes selalu diverifikasi oleh aplikasi Telegram. Sehingga, penjahat siber tak bisa membajak pesan tersebut dan menggantinya dengan versi mereka sendiri.