Jakarta, CNN Indonesia -- Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang beralamat di www.kemdikbud.go.id. sempat tak bisa diakses. Bahkan, situs ini sempat masuk menyandang status 'Situs tidak ditemukan' ketika dicari melaui mesin perambah.
Pantauan
CNNIndonesia.com, situs resmi Kemendikbud sempat tak bisa diakses sekitar pukul 18.10 WIB.
Sebuah pesan yang ditinggalkan peretas berisi nada ancaman untuk salah satu kebijakan yang akan diberlakukan pemerintah.
"Selamat datang disurga kami? KAMI MANUSIA BUKAN ROBOT. KAMI BERPIKIR MENGGUNAKAN OTAK BUKAN HARDISK," tulis peretas yang menggunakan nama M4SC0D0T01 (+) feat azazel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesan yang dimaksud terkait dengan kebijakan pemberlakuan
Full day school yang hingga saat ini masih dalam tahap pengkajian.
Meski tidak memberikan pesan berada mengancam, peretas meminta pemerintah meminta untuk menaruh perhatian terhadap nasib guru dan pelajar.
"GURU PUN JUGA BEGITU. MEREKA LELAH, KAMI JUGA LELAH. APALAGI MEMIKIRKAN RUMAHTANGGA #SalamPelajar #Fulldaydelete (+)." Diikuti pesan
"No System Is Safe." Foto: kurikulum.kemdikbud.go.id |
Pesan yang menghiasi lamanan utama Kemendikbud tersebut juga diikuti sebuah gambar sebuah kuda api.
Sejauh ini belum diketahui motif dibalik aksi peretasan tersebut. Namun, pesan yang tertulis di laman situs Kemdikbud seakan menyuarakan penolakan terhadap rencana pemberlakuan sekolah selama sehari penuh.
Penelusuran
CNNIndonesia.com, kode berinisial
M3SC0D0T01 dan nama Azazel yang digunakan oleh peretas tidak ditemui pada layanan media sosial. Namun, jika dikaitkan dengan kitab suci penganut Yudaisme, Azazel berarti kambing hitam.
Hingga berita ini ditulis, situs pemerintahan tersebut sudah mulai bisa diakses, meski lamban.
Dalam laman tersebut,terlihat peretasan dilakukan oleh
Ronggolawe Cyber Team. Ketika dicari, tim peretas tersebut tidak ditemukan informasinya.
Hanya sebuah informasi bahwa Ronggolawe merupakan salah satu pengikut Raden Wijaya yang memiliki kaitan dengan Kerajaan Majapahit. Kata tersebut identik dengan daerah Tuban, Jawa Timur.
(evn/ara)