Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah jadi rahasia umum bahwa Apple adalah salah satu perusahaan teknologi terkaya dan paling sukses, bersaing dengan Google dan Microsoft. Namun kekayaan Apple ini tak lepas dari 'sumbangan' Google yang cukup besar setiap tahunnya.
'Sumbangan' yang dimaksud adalah upeti yang harus dibayarkan oleh Google agar layanan mesin pencarinya dipakai oleh Apple di tiap produknya. Laporan dari perusahaan investasi
Bernstein menyebutkan Google membayar US$3 miliar atau Rp40 triliun di paruh pertama tahun ini ke Apple.
"Dokumen pengadilan mengindikasikan Google membayar US$1 miliar kepada Apple di 2014 lalu, dan kami perkirakan jumlah yang dibayarkan Google di pembukuan tahun 2017 mencapai US$3 miliar," ujar analis A.M. Sacconaghi Jr. seperti dikutip dari
UberGizmo, Senin (14/8).
Besaran uang yang dibayarkan oleh Google ini bahkan mencapai 5 persen total keuntungan berjalan Apple untuk tahun ini saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Google sebenarnya bisa berhenti membayar uang yang sangat besar itu ke Apple. Sebagai gantinya, tak akan ada lagi bar Google Search di layar depan iPhone dan produk Apple lainnya.
Namun Google nampaknya tak begitu percaya diri menghadapi risiko yang diakibatkan bila mencabut keistimewaan sebagai mesin pencari di mesin iOS.
Hal ini disebabkan oleh ratusan juta perangkat iOS di luar sana yang kemungkinan menyumbang 50 persen pendapatan Google dari pencarian di perangkat bergerak.
Bagi perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin itu, angka Rp40 triliun sepertinya harga yang pantas untuk menjamin layanan pencariannya dipakai oleh pengguna iOS. Alhasil tak heran melihat Google rela tiap tahun 'menyumbang' dana segar untuk kompetitornya.
Apple sendiri memang moncer dalam menjual bisnis jasanya. Mereka bahkan percaya diri keuntungan dari jasa yang mereka jual bisa bernilai setara dengan perusahaan Fortune 500.
Bisnis jasa Apple ini meliputi layanan iCloud, iTunes, Apple Music, Apple Pay, dan App Store. Kuartal pertama 2017 menunjukkan Apple membukukan pendapatan Rp93 triliun hanya dari layanan yang mereka jual dan terus membesar tiap periodenya.
(evn)