Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah riset terkait efek samping ponsel pintar yang menyebabkan kecanduan bagi penggunanya sudah bukan lagi hal baru.
Sadar dengan hal itu, bapak Android, Andy Rubin tergerak untuk menciptakan sesuat yang bisa mendorong manusia tak lagi menjadi makhluk antisosial. Padahal menurutnya, sikap seperti itu belum ada sebelum perangkat pintar tercipta.
"Dulu kita hidup bahagia sebelum memasuki era yang selalu terhubung dengan internet," akunya kepada
NDTV di Playground Global, Palo Alto, California.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, dengan kemunculan ponsel cerdas terbarunya Essential Phone, Rubin mengklaimnya bisa menjadi pesaing berat untuk Android dan iPhone. Salah satunya tercermin dari cermin keramik belakang, penggunaan tepi titanium, layar yang menutupi sebagian besar bagian depan telepon dan konektor magnetik.
Desain Essential tersebut disebut Rubin menjadi salah satu cara bagi pengguna untuk tetap setia menggunakan ponsel dalam jangka waktu lama.
Meski begitu, ia mengakui persaingan akan kian berat saat menghadapi Apple dan Samsung. Keduanya menurut Rubin memiliki kekuatan tersendiri, meski sebenarnya pasar mulai menunjukkan kejenuhan.
"Bila ada duopoli antara dua merek tersebut, maka inilah saatnya," ungkapnya lagi.
Dia mengklaim ponsel Essential generasi pertama besutannya paling baik dipandang sebagai langkah awal kebebasan pengguna ponsel pintar. Ia menjanjikan Essential generasi berikutnya akan lebih memaksimalkan kecerdasan buatan (AI). Tujuannya, untuk mengubah cara orang berinteraksi dengan perangkat mereka.
"Jika saya bisa sampai pada titik di mana telepon Anda adalah versi virtual Anda, Anda bisa menikmati hidup Anda, menikmati makan malam tanpa menyentuh telepon Anda, dan Anda dapat mempercayai telepon Anda untuk melakukan sesuatu atas nama Anda. Kurasa aku bisa memecahkan sebagian dari perilaku adiktif itu," terangnya.
Rubin yang kini berusia 54 tahun telah berkecimpung di industri ponsel selama 20 tahun terakhir. Di awal karirnya, Rubin memelopori pengembangan handset yang disebut Hiptop (belakangan dikenal sebagai Sidekick) yang memiliki layar besar, keyboard fisik penuh dan aplikasi.
Pada 2003 setelah meninggalkan Sidekick, dia menciptakan perangkat lunak mobile startup yang disebut Android. Android kemudian dijual ke Google pada 2005.
Setelah mengubah Android menjadi sistem operasi terdepan di dunia, dia memilih hengkang dari Google tiga tahun yang lalu untuk mulai mengerjakan Essential. Ponsel tersebut dirakit oleh Foxconn yang juga menjadi salah satu investor serta partner utama perusahaan barunya itu.