Ourmine, meretas akun media sosial resmi milik PlayStation Sony Network (PSN) pada Minggu (20/8). Akun Twitter milik Sony Playstation Network yang telah memiliki 14,6 juta pengikut, diambil alih. Peretas juga mengirimkan cuitan yang mengimbau pemilik akun untuk mengontak mereka.
Kelompok ini mengklaim telah memiliki akses ke database PSN, namun tidak berencana untuk membocorkannya. Ini adalah cara yang lazin dilakukan Ourmine untuk menjajakan layanan keamanan TI mereka. Tentu dengan janji para pemilik akun bisa mendapat perlindungan lebih baik dari serangan
hack di masa depan.
"Jaringan Database PlayStation bocor (oleh) #OurMine. Berlanggananlah #DramaAlert. Tidak, kami tidak akan membagikannya. Kami adalah grup keamanan. Jika Anda bekerja di Playstation, silakan ke situs web Ourmine.Org -> Kontak," tulis Ourmine dalam cuitannya di Twitter resmi Playstation. Hal ini juga dipos pada akun Facebook PlayStation. Namun, postingan tersebut kini telah dihapus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok ini sudah tidak yang asing lagi. Sebelumnya, Ourmine pernah menjalankan aksinya meretas beberapa akun orang-orang terkenal, antara lain akun Twitter pencipta Pokemon Go John Hanke, CEO Google Sundar Pichai, dan Co-founder Twitter Jack Dorsey. Di balik aksinya, Ourmine memiliki tujuan khusus yaitu mengiklankan layanan keamanan mereka.
Selain itu, belum lama ini mereka juga meretas akun media sosial milik HBO. Ourmine juga mengirim cuitan bahwa mereka hanya mengetes keamanan yang HBO. Mereka juga meminta HBO untuk menghubungi mereka guna meningkatkan keamanan akunnya tersebut.
Kelompok keamanan yang berbasis di Saudi Arabia dikenal sebagai kelompok peretas etis. Tujuan mereka meretas akun-akun tersebut adalah, ingin memberikan pengamanan yang lebih baik, agar informasi-informasi akun tersebut tidak mudah bocor atau pun diretas.
PlayStation pernah mengalami kebocoran data terbesar pada 2011. Jaringan PlayStation dirusak, dan kemudian menyebabkan pemadaman selama 23 hari. Insiden ini berdampak pada 77 juta akun PSN. Setelah insiden itu, Sony memperbaiki reputasinya dalam hal keamanan jaringan.