Jakarta, CNN Indonesia -- PT Telkom Indonesia (Telkom) meminta maaf atas gangguan pada layanan satelit Telkom-1 yang diakibatkan oleh anomali satelit di Graha Merah Putih, Jakarta, Senin (28/8). Telkom menyatakan permohonan maaf kepada publik termasuk 63 pelanggan dari kalangan korproasi dan pemerintah yang dilayani satelit tersebut.
Dari 63 pelanggan Telkom-1, delapan di antaranya adalah provider VSAT yang memiliki 12.030 site dengan total ground segment yang ikut terganggu adalah 15.000 site. Site diketahui mengalami ganguan sejak Jumat (25/8).
"Kami memohon maaf kepada semua pelanggan yang 63 itu, karena mereka bisa jadi juga melayani masyarakat. Kami berkomitmen untuk bisa memperbaiki secepatnya," ujar Alex J. Sinaga selaku Direktur Utama Telkom dalam konferensi media.
Lebih lanjut, Alex meminta pelanggan untuk ikut memonitor layanan hingga pulih. Dia juga berterima kasih atas kerja sama dan pemahaman atas kondisi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan yang sudah kita rencanakan untuk proses pemulihan bisa berjalan dengan lancar dan tuntas serta cepat," sambungnya.
Rencana pemulihan layanan
Alex membeberkan bahwa Telkom menargetkan seluruh pemulihan termasuk
repointing antena ground segment selesai pada 10 September 2017 secara bertahap. Penyediaan dan pengalihan transponder Telkom-1 ke transponder satelit pengganti ditargetkan rampung pada 30 Agustus nanti.
Satelit yang digunakan sebagai pemulihan 77 persen adalah satelit Telkom sendiri yaitu Telkom-2, Telkom 3S dan satelit asing non telkom (23 persen) seperti dari China dan Hong Kong yang juga menjangkau seluruh Indonesia. Satelit Telkom-1 yang masa orbitnya berakhir pada 2018 itu sendiri melayani sektor perbankan, pemerintahan dan korporasi swasta.
"Kita targetkan pemulihan seluruhnya (15 ribu
site) akan selesai pada 10 September maka sampai nanti tanggal 10 atau 9 nanti, masyarakat masih akan terganggu. Tetapi kira-kira presentasenya itu dari 15 ribu bisa berkurang 1.500-an per hari," Alex berkata.
Telkom juga membangun pusat krisis terintegrasi untuk mengawal semua proses pemulihan. Tempat tersebut digunakan sebagai pusat informasi semua proses pemulihan layanan pelanggan sekaligus sebagai pusat komando untuk merencanakan dan mengeksekusi langkah-langkah yang dianggap perlu percepatan.
Telkom memprioritaskan pemulihan untuk layanan segmen layanan publik, lembaga pemerintahan, kemudian sektor swasta. Telkom mengaku rela menanggung berapa pun kerugiannya untuk pemulihan tersebut. Sayangnya, perusahaan BUMN tersebut enggan menyebutkan berapa angka kerugian.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat (25/8) sekitar pukul 16.51 WIB mulai terjadi anomali pada satelit Telkom-1 yang menyebabkan pergeseran pointing antena satelit Telkom 1. Akibatnya, layanan transponder sontak terganggu.
Saat ini, Telkom dan Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom-1 sedang menjalankan prosedur untuk mengetahui kesehatan satelit Telkom 1 secara komprehensif. Tidak menutup kemungkinan satelit tersebut tidak dapat digunakan lagi secara normal.