Jakarta, CNN Indonesia -- Snapchat menghapus konten dari Al Jazeera di aplikasinya. Hal ini mereka lakukan agar bisa tetap beroperasi di Arab Saudi.
Snapchat mengklaim mendapat permintaan dari pemerintah Saudi untuk menutup konten Al Jazeera karena dianggap melanggar peraturan setempat. Namun Snapchat sendiri tak menjelaskan peraturan mana yang dilanggar.
"Kami berusaha mematuhi hukum lokal di negara kami beroperasi," ujar juru bicara Snapchat yang dilansir dari
IBTimes.
Pemerintah Arab Saudi sendiri sudah dikenal tak menyukai keberadaan Al Jazeera. Permintaan Saudi untuk menutup Al Jazeera bahkan masuk ke dalam 13 tuntutan yang harus dilakukan Qatar bila ingin terbebas dari sanksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan teknologi makin berpihak demi melindungi kepentingan bisnis di tempat mereka beroperasi.
Kasus berbau politik seperti Snapchat di Arab Saudi ini bukan yang pertama. Apple sebelumnya sudah melakukan hal serupa.
Akibat sanksi Amerika Serikat kepada Iran yang sedang berlangsung, Apple menghapus keberadaan sejumlah aplikasi populer buatan Iran dari AppStore.
"Dengan regulasi sanksi AS, AppStore tak bisa menampung, mendistribusikan, atau berbisnis dengan aplikasi atau pengembang yang tertentu dari negara-negara yang diembargo AS,” jelas Apple.
Pesan tersebut datang secara mendadak. Apple berdalih situasi yang dihadapi rumit dan meminta pengembang kembali ketika larangan terkait dicabut oleh pemerintah.
Perkara ini pun akhirnya memicu protes dari sejumlah pihak. Pelaku industri dari Iran menyesali Apple tak melindungi bisnis mereka yang sudah berjalan, sementara masyarakat setempat tak bisa lagi menggunakan aplikasi di perangkat iOS.