Xiaomi Berikutnya Diduga Akan Gunakan Wireless Charging

CNN Indonesia
Jumat, 22 Sep 2017 17:03 WIB
Xiaomi masuk konsorsium pengisi daya nirkabel. Ditengarai Xiaomi juga akan gunakan pengisi daya nirkabel untuk ponsel berikutnya.
Ilustrasi ponsel cerdas Xiaomi. Perangkat flagship Xiaomi berikutnya diperkirakan akan menggunakan pengisi daya nirkabel (dok. Courtesy Xiaomi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dijuluki Apple asal China, Xiaomi masih meniru jejak perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Perusahaan yang dipimpin Lei Jun ini telah mengonfirmasi bahwa pihaknya kini menjadi anggota Wireless Power Consortium. Dengan demikian Xiaomi bergabung dengan Apple, Samsung, dan LG yang sudah lebih dulu ada di konsorsium itu.

Konsorsium yang dibentuk pada 2008 itu merupakan asosiasi perusahaan teknologi yang bertujuan untuk mempromosikan platform pengisian daya nirkabel dengan standar Qi.

Apple bergabung dengan konsorsium itu pada Februari 2017. Beberapa bulan setelahnya, pada September Apple merilis iPhone 8, 8 Plus dan X yang menjadi iPhone pertama yang memiliki kemampuan pengisian daya nirkabel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Keikutsertaan Xiaomi menunjukkan bahwa ponsel pintar andalan berikutnya, Mi 7, kemungkinan besar juga akan membawa fitur ini. Mi 7 rencananya akan dirilis pada kuartal pertama 2018.

Sejauh ini, belum ada indikasi bahwa ponsel tersebut akan membawa pengisian nirkabel. Namun Xiaomi selalu kompetitif terhadap Apple dan Samsung sehingga bergabungnya perusahaan ke konsorsium harusnya berarti sesuatu yang penting dalam strategi kompetisi itu.

Pada awal bulan silam, rumor pertama mengenai Mi 7 yang terpapar ke dunia maya menyebutkan bahwa ia akan membawa Snapdragon 845 SoC. Selain itu, besar layarnya adalah 6 inci dengan kualitas Full HD.


Di luar itu, kebanyakan produsen smartphone memang sudah mulai menawarkan pengisian daya nirkabel. Nokia, Samsung, dan Google sebelumnya telah menawarkan ponsel dengan dukungan pengisian nirkabel. Bahkan Nokia telah memperkenalkannya lewat Lumia saat teknologi ini masih sangat awal pada 2012.

Dengan sistem Qi, bantalan pengisi daya nirkabel dihubungkan ke stopkontak. Ponsel yang ditaruh diatas bantalan ini lantas akan mengisi baterai dengan induksi. Induksi terjadi lantaran adanya medan magnet yang menghantarkan listrik. Medan magnet ini dihasilkan dari gulungan kawat yang ada dalam bodi ponsel dan bantalan.

Bantalan yang didukung Qi dapat ditemukan di restoran makanan cepat saji tertentu sebagai cara untuk menarik orang-orang yang kelaparan sekaligus mengisi baterai smartphone mereka. Standar Qi sendiri saat ini telah digunakan secara lebih luas di dunia meski belum menjadi mainstream di Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER