Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengungkapkan, dengan ekonomi digital setiap orang nantinya dapat menjadi pengusaha. Hal ini terlihat dari bisnis seperti transportasi online dan jasa penginapan yang kerap menjadi usaha sampingan.
"Ingat pengusaha harus hati-hati, yang ingin memulai usaha juga hati-hati. Perubahan seperti ini yang kalau kita enggak cermat dan teliti, bisa terkaget-kaget kita" ujarnya dalam pembukaan Indonesia Business & Development Expo, di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Menanggapi soal perkembangan ekonomi digital ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika optimis ekonomi digital Indonesia bisa menyumbang 20 persen PDB (produk domestik bruto) Indonesia pada 2020. Angka ini setara dengan US$130 miliar atau Rp1.700 triliun (1 US$ = Rp 13.333).
Jika prediksi ini tepat, maka dalam tiga tahun mendatang Indonesia akan jadi pasar ekonomi digital terbesar di ASEAN. Mungkinkah?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan hal ini butuh dukungan infrastruktur. Saat ini infrastruktur TIK Indonesia menduduki peringkat empat di ASEAN.
Rudiantara berharap di tahun 2019 mendatang seluruh ibukota kabupaten di seluruh Indonesia akan terhubung dengan layanan broadband.
Hal serupa diungkap Ririek Adriansyah, CEO, Telkomsel saat menjadi panelis Indonesia Business & Development Expo. "Tanpa infrastruktur broadband yang memadahi, apa yang dilakukan oleh pengembang aplikasi tak akan dapat dilakukan,” terang Ririek.