Renault, Nissan, Mitsubishi Siapkan Taksi Tanpa Pengemudi

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Selasa, 26 Sep 2017 14:00 WIB
Aliansi ketiganya fokus meluncurkan mobil tanpa pengemudi sama sekali dalam lima tahun ke depan, utamanya digunakan untuk taksi otonom.
Ilustrasi prototipe mobil otonom Mitsubishi (dok. REUTERS/Yuya Shino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Renault, Nissan dan Mitsubishi tengah beraliansi untuk menggarap mobil dimasa depan. Ketiganya berencana meluncurkan mobil tanpa pengemudi sama sekali dalam lima tahun ke depan. Utamanya mereka ingin menjadi pemimpin dari teknologi taksi otonom. 

"Mobil ini terutama akan dikembangkan untuk penggunaan komersial. Ada banyak permintaan untuk banyak perusahaan seperti Uber atau lainnya dan kami berniat bersaing. Sebab, dengan cara tertentu kami dapat memiliki teknologi yang memungkinkan mobil tanpa pengemudi," kata Ghosn, mengutip CNBC.

Aliansi ketiga perusahaan mengumumkan rencana enam tahun mereka yang disebut Aliansi 2022. Menurut Chairman and Chief Executive Officer Alliance Carlos Ghosn, pada 2022 ketiganya akan memperkenalkan 12 mobil listrik baru tanpa emisi. Mereka juga menyiapkan 40 kendaraan tanpa pengemudi dengan berbagai tipe otonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Nissan saat ini sudah memimpin pasar dengan mencetak angka penjualan mobil listrik terbaik. Pada 2022, mereka berharap penggunaan 30 persen baterai bisa digunakan untuk jarak tempuh hingga 600 km, seperti ditulis CNNtech. Alinasi juga berharap bisa meningkatkan kecepatan pengisian baterai. Pengisian selama 15 menit diharapkan bisa digunakan untuk perjalanan sejauh 230 km.

Untuk itu, saat ini Aliansi fokus untuk mengurangi biaya pembuatan baterai yang digunakan dalam mobil listrik. 

"Ini adalah risiko. Kami telah mengevaluasi kapasitas produksi lithium dan ketersediaannya. Kami tidak berpikir akan menjadi hambatan setidaknya untuk lima sampai enam tahun ke depan," kata Ghosn.

Untuk menunjukkan keseriusan mereka, Aliansi juga mengumumkan bahwa mereka meningkatkan pendanaan dari 5 miliar euro menjadi 10 miliar Euro pertahun pada 2022.


Uang ini akan digunakan untuk meningkatkan kolaborasi dalam platform umum, powertrains, dan generasi selanjutnya dari teknologi listrik, kendaraan otonom, dan teknologi yang saling terkoneksi.

Lebih lanjut, Aliansi juga memperkirakan mereka bisa menjual sekitar 10 juta mobil pada 2016, 10,5 juta pada 2017, dan 14 juta mobil pada 2022. Dari penjualan ini diperkirakan akan mencetak sekitar Rp3,4 quadriliun. Tahun ini ketiganya mencatat pendapatan sekitar Rp2,8 quadriliun. 


(eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER