Jakarta, CNN Indonesia -- Mark Zuckerberg akhirnya mengaku bahwa ia terlalu menyepelekan dampak Facebook terhadap pemilihan umum Amerika Serikat. Pernyataan ini ia lontarkan November tahun lalu yang hingga kini masih disesalinya.
Kejadian ini tak hanya terjadi di Amerika Serikat, sejumlah bukti juga menunjukkan kalau berbagai kampanye di Rusia berusaha menggiring opini para pemilih di negara tersebut terhadap fakta yang salah. Hal serupa terjadi pula saat pemilihan umum di Jerman.
"Setelah pemilihan, saya bilang bahwa dugaan kesalahan informasi di Facebook telah mengubah hasil pemilu (adalah ide) gila. Menyebutnya hal itu (ide) gila berarti saya telah meremehkannya dan saya menyesali itu," ujar Zuck dalam akun resmi Facebook miliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada November silam, sejumlah pendapat menebak kemenangan Trump menjadi Presiden AS tak lepas dari peran berita hoax yang disebar di media sosial, terutama Facebook. Berbagai teori pro-kontra pun mengerubuti premis itu.
Ketika itu, respons Zuckerberg ialah menyangkalnya. Ia berkata konten dan berita palsu yang beredar di Facebook amat kecil dan merasa dampaknya pada hasil pemilu sebagai ide konyol.
"Ini isu yang terlalu penting untuk diremehkan," katanya menambahkan.
Lebih lanjut Zuck menyebutkan kalau hal tersebut terjadi lantaran data yang mereka miliki selalu menunjukkan kalau Facebook memberikan dampak yang lebih besar ketimbang efek negatif yang ditimbulkan.
Facebook, menurut Zuck, dalam pemilu bisa memberi ruang bersuara bagi para kandidat untuk berkomunikasi langsung kepada jutaan orang hingga membantu orang untuk memilih.
'Pengakuan dosa' oleh Zuck ini tak lepas dari komentar terbaru dari Presiden Donald Trump yang menyebut Facebook selalu anti terhadapnya. Tuduhan Trump via Twitter ini pun langsung dibalas oleh Zuck dengan pembelaan bahwa selalu ada yang tak suka dengan konten di Facebook sesuai kepentingan masing-masing.
"Trump bilang Facebook tak menyukainya. Kaum liberal bilang kami menolong Trump. Keduanya kesal dengan ide dan konten yang tak mereka sukai. Begitulah ketika menjalankan
platform yang terbuka untuk semua gagasan," imbuhnya.
Pada akhir tulisannya, Zuck bahkan menuliskan bahwa ia dan Facebook akan terus bekerja melawan negara yang berusaha menyebar informasi palsu dan mengubah hasil pemilu.