Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung berencana memasarkan ponsel Galaxy Note 7 rekondisi bukan hanya di negara asalnya, Korea Selatan.
Ponsel yang mengusung nama resmi Galaxy Note Fan Edition (FE) ini dipastikan akan turut tersedia di Indonesia. Hal itu terlihat dari perangkat yang sudah mengantongi sertifikat Postel dan lolos TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) dari Kementerian Perindustrian.
Kepastian itu bisa dilihat dari laman situs P3DN (Peningkatan penggunaan Produksi Dalam Negeri), Kementerian Perindustrian dan situs Postel Kominfo.
Samsung Indonesia telah mengantongi sertifikat lolos TKDN untuk ponsel pintar dengan nama model Samsung SM-N935F. Diketahui, nama model itu merujuk pada Galaxy Note FE.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sertifikat TKDN telah dikeluarkan oleh Kemenperin pada 9 Oktober dengan kandungan TKD sebesar 31,7 persen.
 Sertifikat TKDN untuk Samsung Galaxy Note FE. (Foto: Dok. KEMENPERIN) |
Meski sempat menuai kekhawatiran, Samsung sempat menjanjikan ponsel rekondisinya ini aman dari ledakan. Komponen baterai menjadi perhatian utama yang mendorong Samsung menurunkan kapasitas baterai Galaxy Note FE menjadi 3.200 mAh. Sementara Galaxy Note 7 menggunakan baterai sebesar 3.500 mAh.
 Sertifikat Postel untuk Samsung Galaxy Note FE. (Foto: Dok. DITJEN SDPPI) |
Selain baterai, Samsung juga melakukan perbaikan di sisi desain, bobot yang lebih ringan, hingga penggunaan sistem operasi Android 7.0 Nougat.
Sejauh ini belum diketahui kapan dan berapa harga jual yang akan dilabeli Samsung untuk ponsel rekondisinya itu. Di negara asalnya, Galaxy Note FE dibanderol US$600 atau sekitar Rp7,8 juta.
Galaxy Note FE dilaporkan berhasil terjual habis hingga 400 ribu unit di Korea Selatan. Kabarnya Samsung tak berencana menambah stok Galaxy Note FE untuk dipasarkan kembali di negara asalnya. (evn)