Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan supir yang tergabung dalam berbagai komunitas pengemudi taksi
online menggelar aksi damai, menyusul bakal diterapkannya revisi Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 26 Tahun 2017 tentang Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor umum Tidak dalam trayek, pada 1 November mendatang.
Masa yang hadir memulai aksinya di lapangan IRTI Monas dan berniat berjalan kaki bersama menuju kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat. Agendanya ingin bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya membahas beberapa pasal revisi PM26 yang dirasa merugikan pengemudi.
"Kami ada sekitar 500 orang saat ini. Kami datang dari koordinator komunitas kebanyakan dari Jabodetabek, Bandung hingga Lampung," kata Koordinator Forum Pengemudi Online Jakarta Aries Rinaldi, Rabu (25/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan mayoritas memakai baju berwarna putih, serta mengenakan pita di bagian lengan itu mereka menolak dengan isi poin yang tertera dalam revisi.
Soal revisi yang ditolak, ia menjelaskan, mulai dari stiker, pergantian nomor plat kendaraan, uji kir yang dianggap belum maksimal, hingga meminta agar pemerintah tidak kembali memasukkan pasal yang sebelumnya sudah dianulir oleh Mahkamah Agung (MA).
"Lah kok dimasukin lagi ya. Kaya stiker coba itu nanti saat kami membawa keluarga ke luar kota, tapi pakai stiker bagaimana kan tidak boleh. Lalu, pelat juga. Kalau di antara kami ada yang berhenti
online kan jadi ribet semua," kata dia.
Mewakili pengemudi daring, Aries mengatakan, bahwa kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dianggap terlalu menyusahkan. Ia ingin, agar peraturan taksi
online di Tanah Air serupa dengan negara tetangga, seperti Singapura maupun Malaysia.
"Makanya kami sampaikan aspirasi. Kami ingin membantu Pak Menhub mencari solusi membangun transportasi," ujarnya.
Ia menambahkan, jika digelarnya aksi kali ini sekaligus untuk membantah segala tudingan yang diarahkan kepada pengemudi
online. Mengingat, lanjut dia, banyak pihak menyebut bahwa tiap protes yang dilayangkan dilatarbelakangi oleh perusahaan, maupun pihak tertentu.
"Ini aksi solidaritas, kebersamaan dan kami ingin mengkonter isu negatif tidak biayai darimana pun, siapa pun maupun aplikasi," kata Aries.
Saat ini dari pantauan CNNIndonesia.com, masa juga terlihat sudah mulai berjalan kaki membentuk barisan dari IRTI Monas, bertolak menuju Kemenhub bersama mobil komando di bagian depan.
(asa)