Jakarta, CNN Indonesia --
Asus punya rekam jejak bagus dalam memperkenalkan ponsel cerdas di segmen menengah. Malah ada kemungkinan posisi mereka di pasar ponsel dalam negeri yang cukup tinggi tak lepas dari varian yang beragam untuk segmennya.
Rekam jejak yang baik ini membuat banyak yang berharap Asus bisa menyematkan fitur yang lebih inovatif dengan harga yang tak jauh dari ponsel-ponsel sebelumnya.
Zenfone 4 Max Pro adalah satu seri yang dijadikan tumpuan harapan itu. Dengan modal baterai yang sangat besar dan jargon 'we love photo', ekspektasi tinggi berada di fitur baterai dan kameranya. CNNIndonesia.com mendapat kesempatan untuk menjajal ponsel ini. Sejauh mana kemampuannya?
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Desain
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat sekilas, Zenfone 4 Max Pro ini terlihat apik. Bingkai ponsel terlihat tak begitu besar, mengikuti tren yang sedang berkembang. Bahan metal unibodi juga nyaman dipandang. Namun material itu sedikit mengkhawatirkan karena di tangan terasa tak begitu kokoh.
Layar yang digunakan seluas 5,5 inci, serupa dengan tren luas layar di ponsel lain. Ketika digenggam, ia terasa nyaman dan solid. Selain beratnya yang pas, ponsel terbilang cukup ramping.
Satu hal yang agak mengganggu adalah material Zenfone 4 Max Pro yang mudah kotor. Jika tangan agak berminyak atau berkeringat, akan terlihat jelas sidik jari pengguna tertinggal di tubuh ponsel. Namun positifnya, ponsel ini tak terasa licin sama sekali.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Di bodi belakang, penampilan ponsel ini juga cukup rapi. Antena di bawah dan atas melingkari ponsel. Sementara kamera ganda ditemani flash merapat di pojok kiri atas.
Sedikit ke dalam, Asus memberi kemudahan menarik untuk slot eksternal. Sebab tak seperti ponsel lain, Zenfone 4 Max Pro menyediakan dua tempat untuk kartu SIM dan satu untuk microSD. Untuk slot eksternal ini vendor lain biasanya memberi dua tempat kartu SIM dengan salah satunya bisa diubah menjadi slot microSD.
Di tepi bawah ponsel, terletak dua speaker output, mengapit port USB untuk mengisi baterai dan transfer data. Sayangnya kekuatan speaker ini mengecewakan. Untuk ponsel sebongsornya, suara yang dihasilkan jauh di bawah ekspektasi.
Pertama mari diingat bahwa Zenfone 4 Max Pro ini ditenagai oleh cipset Snapdragon 430 64-bit octa-core 1,4 GHz, GPU Adreno 505, RAM 3 GB, kapasitas memori 32 GB yang bisa diperluas hingga 256 GB, serta sistem operasi Android 7.0 Nougat dengan antarmuka ZenUI 4.0.
Perlu diingat pula spesfikasi dapur pacu ponsel ini serupa dengan Zenfone 3 Max yang diluncurkan beberapa bulan silam. Sebagai ponsel baru, mereka yang menggandrungi ponsel Asus patut kecewa.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Melihat daftar spesifikasi lalu menyimpulkan bukan hal baik. Kami menggunakan ponsel ini selama beberapa waktu. Hasilnya, pengalaman pengguna tak begitu bagus.
Dalam pengoperasiannya, seringkali ponsel ini terasa 'ngadat'. Ada sepersekian detik jarak antara perintah yang diberikan dengan hasil yang tampak di layar ponsel. Kami juga mencoba fitur gestur saat layar mati dengan menuliskan huruf 'W' dan 'S' dan hasilnya juga sama mengecewakan. Lagi-lagi ada rentang sepersekian detik yang memaksa pengguna menunggu apakah fitur ini bekerja atau tidak.
Rasa kecewa itu juga timbul ketika digunakan untuk bermain game yang agak berat seperti Ultimate Tennis. Dengan layar IPS LCD 720 piksel, gambar yang dihasilkan lumayan walau tak mengesankan. Namun yang kembali mengganggu adalah lag yang terjadi dalam hitungan mikro detik.
Lalu bagaimana dengan performa baterai? Bisa dikatakan luar biasa. Kapasitas baterai 5.000 mAh terbukti bukan pajangan. Hal ini terbukti misalnya dari game yang kami mainkan selama 30 menit ternyata hanya menggerus 5 persen baterai.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Kemudian di uji ketahanan singkat juga terasa saat dipakai memutar video berkualitas 1080p selama 1 jam 16 menit tanpa henti. Hasilnya? Cuma 15 persen baterai yang berkurang. Kombinasi cipset Snapdragon 430 dan baterai besar terbukti ampuh memberi rasa 'aman' agar tak bergantung pada powerbank.
Opsi menu baterai yang beragam juga memperkuat kesan Asus sebagai penghasil ponsel yang piawai soal daya tahan. Namun ada satu catatan penting untuk baterai ini yaitu kecepatan mengisinya. Dengan kapasitas 5.000 mAh, fitur quick charging sudah pasti diperlukan. Hanya saja Asus tidak menyertakan fitur Quick Charge 3.0 di ponsel ini. Alhasil, untuk mengisi baterai sekitar 80 persen saja butuh waktu sekitar 3 jam lebih.
Kekecewaan terbesar dari Zenfone 4 Max Pro ini mungkin berasal dari kamera. Dengan bekal kamera ganda di belakang yang beresolusi 16 MP, hasil jepretan ponsel ini jauh di bawah harapan.
Padahal Asus telah membekali ponsel ini dengan kemampuan dual kamera belaag. Namun hasilnya jauh di bawah harapan.
 Hasil foto dalam ruangan. (dok. CNN Indonesia/ Bintoro Agung) |
Beberapa kekurangan kamera belakangnya adalah lambat mengunci fokus, banyak noise, warna yang ditangkap pun agak buram. Hal yang sebaliknya terjadi pada kamera depan yang juga beresolusi 16 MP.
Kamera depannya bisa mengunci fokus lebih cepat, gambar yang dihasilkan juga lebih tajam ketimbang kamera belakangnya.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Kesimpulan Asus membanderol Zenfone 4 Max Pro dengan harga Rp3 juta. Mempertimbangkan semua yang di atas, ponsel ini kurang meyakinkan dengan harga demikian. Meski nyaman digenggam, sejatinya nyaris tak ada yang baru dari ponsel ini. Bahkan untuk performa ia agak lambat.
Hal yang sama terjadi untuk kamera belakangnya walau sudah dibekali dengan kamera ganda tapi hasil jepretan tak memuaskan. Melirik vendor lain dengan harga sebanding seperti Xiaomi Mi A1 bisa jadi pilihan menarik bila tak puas dengan ponsel ini.
Namun bila menganggap performa ponsel yang lambat tadi sebagai pertimbangan minor dan memprioritaskan daya tahan baterai, maka tak ada salahnya mengambil ponsel ini. Untuk urusan baterai, bisa dikatakan Zenfone 4 Max Pro memang ahlinya.
Spesifkasi Asus Zenone 4 Max Pro :
Sistem operasi: Android 7.0 (Nougat)
Chipset: Qualcomm MSM8917 Snapdragon 425
Prosesor: Quad core 1,4 GHz Cortex-A53
Memori: RAM 2/3 GB, internal 32 GB, slot micro SD hingga 256 GB
Kamera: Depan 16 MP (18mm, f/2.0) dan belakang dual 16 MP (26mm, f/2.0) touch focus, face detection, HDR, panorama
Baterai: 5.000 mAh
Dimensi: 154 x 76,9 x 8,9 mm
Bobot: 181 gram
Harga: Rp3 juta