Line Jadi Alternatif Favorit Kalau WhatsApp Diblokir

Eka Santhika | CNN Indonesia
Rabu, 08 Nov 2017 11:00 WIB
Netizen memilih menggunakan Line sebagai layanan pesan alternatif jika WhatsApp diblokir pemerintah.
Line jadi layanan perpesanan alternatif yang populer jika WhatsApp diblokir pemerintah (dok. DariuszSankowski/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengancam untuk memblokir layanan pesan instan WhatsApp hari ini. Hal tersebut dilakukan jika WhatsApp tak menanggapi keberatan pemerintah terkait tersedianya konten GIF porno di dalam aplikasi tersebut.

Jika pemblokiran benar dilakukan, ternyata sebagian besar warganet lebih memilih layanan pesan Line sebagai alternatif. Hal ini terungkap dari hasil angket yang dilakukan CNNIndonesia.com di Twitter, Selasa (7/11).

Dalam angket tersebut, CNNIndonesia.com menyediakan empat pilihan layanan pesan alternatif, Line, Telegram, BBM, dan SMS. Dari total 1.217 responden, 49 persen diantaranya memilih LINE sebagai layanan pesan alternatif setelah WhatsApp. Disusul dengan Telegram sebanyak 21 persen, BBM 15 persen, dan SMS 15 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penelitian ComScore pada Januari 2017, WhatsApp memang menjadi layanan pesan yang paling banyak digunakan di Indonesia. Disusul dengan BBM dan Line. Indonesia sendiri merupakan salah satu pasar utama Line selain Taiwan, Thailand, dan Jepang. 

Berdasarkan penelitian itu, sepanjang Januari 2017 WhatsApp memiliki pengunjung unik 35,8 juta pengunjung dengan rata-rata menghabiskan 475 menit perpengunjung (sekitar 8 jam).

Sementara BBM memiliki 34,75 pengguna disusul Line dengan 27,6 juta pengguna. Angka pengguna Line berbeda jauh dengan klaim Line pada Desember 2016 yang menyebut bahwa layanan pesan instan itu memiliki 90 juta pengguna di Indonesia dengan 80 persen diantaranya adalah pengguna aktif, seperti dikutip Antara

Komposisi pengikut @CNNIndonesia sendiri sebagian besar berada di rentang umur 25-34 tahun (22 persen). Disusul pengguna pengguna 18-24 tahun (15 persen), 13-17 tahun (8 persen), 35-44 tahun (7 persen), dan sisanya diatas 45 tahun. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER