NASA Uji Parasut Supersonik untuk Misi Pendaratan di Mars

Eka Santhika | CNN Indonesia
Selasa, 21 Nov 2017 01:13 WIB
National Aeronautics and Space Administration (NASA) menyatakan bahwa pihaknya sukses mengembangkan parasut supersonik untuk kebutuhan pendaratan di Mars.
NASA dikabarkan menguji parasut supersonik untuk kebutuhan pendaratan wahana luar angkasa ke permukaan Planet Mars. (dok. Bill Ingalls/NASA/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan bahwa pihaknya sukses mengembangkan parasut supersonik mereka. Parasut itu rencananya akan digunakan saat pendaratan di Planet Mars.

Parasut ini berperan penting untuk memperlambat laju pesawat luar angkasa saat memasuki atmosfer Mars yang melebihi 12.000 meter perjam. Kecepatan ini hampir dua kali kecepatan suara. Sebelumnya, NASA sudah mengembangkan parasut serupa 
namun parasut ini tercabik-cabik sesaat setelah dibentangkan.

NASA membuat eksperimen untuk penerbangan parasut supersonik yang dinamakan Advanced Supersonic Parachute Inflation Research Experiment (ASPIRE). Pengembangan ASPIRE pertama kali dilakukan saat peluncuran Black Brant X dari wilayah Virginia, Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah roket berada diketinggian 32 mil, kapsul yang ada di dalam pesawat dilempar kembali ke bumi. Di ketinggial 26 mil dengan kecepatan 1,8 mach, parasut supersonik yang terpasang di atasnya berhasil membentang.

Uji parasut supersonik ini dilakukan kembali pada 2012, ketika pesawat luar angkasa milik NASA, Curiosity, terbang melayang di permukaan Planet Merah. Tes ASPIRE berikutnya dijadwalkan berlangsung pada Februari 2018.

"Kami tidak hanya menyaksikan pesawat luar angkasa yang berhasil berada pada titik tertentu dan meniru cara kerja parasut supersonik pada permukaan Mars, tetapi kami juga menyaksikan parasut yang digunakan dapat bekerja dengan baik," ujar Ian Clark dari Jet Propulsion Laboratory.

Misi ke Mars pada 2020, NASA mempunyai misi untuk meneliti kehidupan kuno penduduk Mars dan menguji metode-metode yang berbeda dalam memproduksi oksigen pada atmosfer Planet Merah. Penelitian tersebut termasuk pengambilan sampel inti dari dari kehidupan mikroba yang ada di sana yang nantinya akan disimpan dan digunakan pada penelitian selanjutnya di masa mendatang.

Setelah peluncuran misi ke Mars pada 2020, saat posisi Bumi dan Mars saling berdekatan, sebuah wahana luar angkasa rencananya akan mendarat di Mars pada Februari 2021.

[Gambas:Youtube]
(eks/sat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER