PLN dan BPJS Jadi Langkah Awal Gojek bagi Masyarakat Nontunai

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 23 Nov 2017 04:53 WIB
Jika selama ini Gopay digunakan untuk membayar layanan mandiri Gojek, kini Gojek merambah pembayaran tagihan perusahaan lain lewat Go-Bills.
CEO Gojek Nadiem Makariem (Tengah), Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda (kiri) dan Menkominfo Rudiantara mengumumkan layanan baru bernama Go-Bills. Bekerjasama dengan BNI dan Arthajasa, layanan ini memungkinkan pengguna Gojek membayar tagihan PLN dan BPJS Kesehatan melalui aplikasi Gojek. (CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil)
Jakarta, CNN Indonesia -- Transisi masyarakat dari tren tunai ke nontunai turut menjadi perhatian Gojek. Perusahaan berbasis aplikasi daring yang dikembangkan Nadiem Makariem itu pun menyasar kebutuhan masyarakat untuk pembayaran rutin bulanan.

Salah satunya, lewat layanan Go-Bills, yang bisa digunakan pengguna aplikasi Gojek untuk membayar tagihan listrik (PLN) dan BPJS Kesehatan berkat kerja samanya dengan dua bank yakni BNI dan Arthajasa.

“Go bills adalah langkah awal untuk memperbesar jangkauan Gopay dan juga layanan Gojek ecosystem yang lain. Saat ini kita sedang melalui masa transisi sebagai negara dari masyarakat tunai ke non tunai. Kami berharap bisa memainkan peran penting di masa ini. Kami berharap layanan ini akan mempercepat transisi tersebut,” kata Nadiem di Kantor Gojek, Jakarta Selatan, Rabu (22/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selama ini, Gojek memiliki layanan tranksaksi elektronik atau dana nontunai, Gopay. Namun, dana yang tersimpan dalam Gopay itu hanya bisa digunakan untuk membayar jasa yang disediakan Gojek dan mitranya. Pengguna Gopay, kata Nadiem, saat ini sudah mencapai 50 persen dari pengguna aplikasi Gojek. Untuk nilai tranksaksi dari pengguna Gopay serta jumlah pengguna aplikasi Gojek, Nadiem enggan membuka jumlahnya.

Di satu sisi, berdasarkan penelusuran informasi CNNIndonesia.com, menurut catatan Bank Indonesia per September 2017, jumlah nominal tranksaksi elektronik mencapai Rp817 miliar dengan jumlah transaksi sebanyak 65 juta. Di satu sisi, berkaca pada data Euromonitor per 2016, tranksaksi dengan pembayaran non tunai

Data Euromonitor (2016) menyebutkan baru 25 persen transaksi Di Indonesia yang menggunakan pembayaran nontunai.

Itulah, yang kemudian diakui Nadiem, perusahaannya bersedia membuka Go-Bills yang kini baru untuk melayani tagihan PLN dan BPJS Kesehatan.

Nadiem mengatakan di masa depan Go-Bills akan menyediakan puluhan layanan pembayaran tagihan lainnya. Hal itu, kata dia, juga untuk mendukung program inklusi keuangan yang dicanangkan Bank Indonesia dan pemerintah Republik Indonesia.


Di tempat yang sama, Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan, Wahyuddin Bagenda berharap layanan Go-Bills dapat membantu masyarakat membayar premi tetap waktu.

“Saat ini terdapat lebih dari 600 ribu titik layanan pembayaran iuran JKN-KIS. Dengan berbagai kemudahan ini kami berharap animo peserta JKN-KIS di berbagai daerah untuk membayar iuran tepat waktu meningkat sehingga keberlangsungan program terus terjaga,” kata Wahyuddin.

Sementara Kepala Kadiv Treasury PLN, Iskandar, mengatakan saluran pembayaran seperti Go-Bills ini menjadi pelengkap dari saluran pembayaran lain yang telah digunakan perusahaan listrik tersebut. Apalagi, sambungnya, PLN kini tak lagi membuka loket pembayaran.

“Jadi sekarang kami sudah tidak punya loket pembayaran lagi. Semua pembayaran lewat bank atau gerai-gerai. Oleh karena itu, kami berharap dengan layanan ini orang tepat waktu membayar tagihan karena sekarang driver bisa mengingatkan penumpang bayar tagihan di mana saja selama 24 jam,” kata Iskandar. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER