Jakarta, CNN Indonesia -- Kawasan di luar Jawa masih menjadi fokus investasi XL Axiata di tahun depan. Kawasan timur menjadi perhatian XL dalam membangun infrastruktur jaringan.
"Kalau ekspansi jaringan kita sudah pasti untuk terus ke luar Jawa karena bisa mendorong
revenue dan
revenue traction," kata Direktur Keuangan XL Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin di Grha XL, Jumat (26/11).
Pembangunan masif XL di luar Jawa berada di wilayah-wilayah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi, dan lainnya. Untuk membuka jaringan di daerah-daerah tersebut, investasi XL berupa pembangunan menara Based Transceiver Station (BTS) dan kabel serat optik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada
CNNIndonesi.com,
GM Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan pemilihan kawasan tersebut sebagai fokus pembangunan karena beberapa faktor.
Pertama adalah minimnya infrastruktur jaringan di wilayah timur. Dibanding Jawa atau Sumatera, kawasan di sana cenderung sepi sinyal. "Kalau di timur itu kan jarang
coverage-nya, jadi itu yang diperluas lebih banyak," ujar Ayu.
Fokus membangun daerah timur ini selaras dengan anggaran XL untuk membangun infrastruktur dengan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai 80 persen dari totalnya.
Kendati begitu, Ayu menuturkan XL masih membangun infrastruktur di sejumlah titik di Jawa dan Sumatera dengan kuantitas lebih rendah ketimbang di wilayah timur tadi. Khusus di Jawa, penambahan kapasitas jaringan juga dilakukan XL mengingat padatnya pengguna.
"Kalau itu kan kapasitas yang ditingkatkan supaya menampung banyak
traffic, kalau di luar Jawa itu untuk jaringan area baru," imbuhnya.
Berdasarkan keterangan Ayu, pendapatan perusahaan berasal konsumen ritel. Penggunaan data dari pelanggan bahkan menyumbang 71 persen total pendapatan mereka. Sementara segmen
enterprise menyumbang tak sampai 10 persen dari pemasukan.
Dalan laporan kuartal tiga 2107, XL tercatat telah membukukan pendapatan Rp5,969 triliun dengan laba bersih kuartal sebesar Rp94,948 miliar. Sekitar 58 persen pendapatan perusahaan berasal dari data.
(evn)