'Kiamat' Internet Terbuka Dapat Persetujuan di AS

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Jumat, 15 Des 2017 16:35 WIB
Regulator federal AS memutuskan untuk tak melanjutkan kebijakan internet terbuka atau kerap disebut ‘Net Neutrality’.
Foto: morgueFile/click
Jakarta, CNN Indonesia -- Regulator federal Amerika Serikat memutuskan membuang kebijakan internet terbuka, biasa disebut 'Net Neutrality'. Keputusan ini dianggap bakal mematikan kebebasan dan keterbukaan dari internet yang selama ini dikenal.

Persetujuan tiga dari lima komisioner Federal Communicatios Commission (FCC), regulator bidang komunikasi dan internet AS, pada Kamis (14/12) melengkapi wacana mereka untuk membuang kebijakan Net Neutrality. Alasan persetujuan mereka adalah penyelenggara jasa internet bisa menciptakan iklim regulasi yang sehat bagi masyarakat.

"Pengusaha dan inovator akan membimbing internet jauh lebih baik ketimbang pemerintah," kata ketua FCC Ajit Pai seperti dikutip dari The Washington Post.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenyataannya, pencabutan Net Neutrality ini mengancam akses internet yang bebas dan cepat oleh publik. Sebab dengan dicabutnya Net Neutrality, operator internet punya kuasa besar untuk memaksa konsumen memakai konten yang mereka hendaki.
Misalnya saja, Verizon yang memiliki Yahoo dan AOL bisa membatasi pelanggan mereka mengakses layanan Google mulai dari mesin pencari hingga Gmail. Sebagai gantinya, Verizon akan menyodorkan layanan Yahoo dan AOL ke pelanggan internetnya.

Hal itu benar-benar pernah dilakukan oleh Verizon di masa pemerintahan Barack Obama. Hanya saja saat itu Gedung Putih tak merestui langkah mereka karena bertentangan dengan kebijakan Net Neutrality yang Obama teken pada 2015. Kini dengan keputusan FCC membuang Net Neutrality, aksi Verizon dan operator internet lain seperti AT&T dan Comcast kembali mungkin terjadi.

Rencana FCC ini bukannya tanpa perlawanan. Ramai menjadi perdebatan selama beberapa bulan terakhir, banyak pihak yang mengecam penghapusan Net Neutrality. Argumen utamanya adalah internet tak akan sama lagi tanpa kebebasan dan keterbukaan.
"Tanpa Net Neutrality, perusahaan kabel dan telepon bisa membelah internet menjadi dua lajur yakni yang cepat dan lambat," kata Save the Internet, gabungan organisasi yang membela Net Neutrality seperti dikutip dari The Independent.

Mereka berpendapat operator internet nanti bisa seenaknya mengurangi kecepatan internet pelanggan ke konten yang tidak mereka miliki, seperti yang pernah diupayakan Verizon. Kemungkinan lainnya adalah mereka bisa mematok harga lebih mahal ke konten yang tidak mereka miliki itu, tentu saja dengan tujuan menarik pelanggan ke konten mereka yang gratis atau bertarif lebih murah.

"Ini akan menghancurkan internet yang terbuka," imbuh Save the Internet.

Kendati FCC telah resmi menyingkirkan Net Neutrality, keputusan itu belum berlaku efektif. FCC masih harus membawa keputusan itu ke rapat Kongres. Setidaknya masih butuh beberapa bulan pembahasan di Kongres sebelum keputusan ini menjadi peraturan yang mengikat.

(evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER