Aspek Duga XL Paksa Ratusan Karyawan Pensiun Dini

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Kamis, 21 Des 2017 08:23 WIB
Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia menduga kasus program pensiun dini di tubuh PT XL Axiata mengandung unsur paksaan.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Eka Santhika Parwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia menduga kasus program pensiun dini di tubuh PT XL Axiata mengandung unsur paksaan. Aspek merujuk pada kasus yang menimpa Zulkarnain, salah satu karyawan XL, yang turut kena PHK tersebut.

Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat mengatakan XL tak mau mempertimbangkan aspirasi Zulkarnain yang menolak kena tawaran pensiun dini.

"Zulkarnain dipaksa untuk pensiun dini padahal kalau melihat kompetensi dia ini termasuk bagus," ucap Mirah saat ditelepon, Rabu (20/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Mirah menegaskan karyawan berhak menolak tawaran pensiun dini dari perusahaan. Terlebih dalam kasus ini, Zulkarnain dinilai punya rekam jejak yang baik di perusahaan.


Aspek mendampingi Zulkarnain dalam perselisihan dengan XL. Usaha bipartit telah mereka lakukan dan mengancam sudah mengadukan perkara ini ke Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta.

Zulkarnain tercatat sebagai salah seorang dari 200 karyawan yang mendapat tawaran pensiun dini dari XL. XL beralasan sedang dalam transformasi untuk efisiensi sehingga perampingan jumlah karyawan tak terhindarkan.

Di Atas Harga Pasaran

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengklaim program pensiun dini yang mereka tawarkan ke 200 karyawan itu di atas rata-rata harga pasaran. Ayu, begitu ia biasa disapa, menyebut hanya Zulkarnain yang menolak tawaran itu.

Dari penuturan Ayu, sebelum perampingan dilakukan manajemen sudah mencari posisi baru untuk ke-200 karyawan tadi. Ketika tak ada yang cocok, baru perusahaan menawarkan pensiun dini kepada mereka.

Ayu menambahkan bahwa XL tetap di pendiriannya walaupun Zulkarnain terus menolak untuk pensiun dini.

"Kalau misalnya kapasitasnya enggak ada yang cocok ya bagaimana?" (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER