Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena Blue Moon yang akan terjadi pada 31 Januari nanti bukan kejadian istimewa menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN).
Alih-alih memusingkan istilah Blue Moon, LAPAN menilai fenomena
Supermoon dan gerhana bulan total lebih menarik untuk disimak. Ketua LAPAN Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa
Blue Moon hanyalah sebutan belaka.
"
Blue Moon enggak ada istimewanya. Itu hanya sebutan untuk purnama kedua dalam 1 bulan," tulis Thomas lewat pesan singkat, Selasa (2/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama Januari ini siklus purnama dua kali terjadi tepatnya pada 2 Januari dan 31 Januari. Kedua purnama tersebut juga tercatat tampil sebagai
Supermoon.
Di Indonesia,
Supermoon pertama sudah terjadi pada pukul 04.48 WIB dan puncaknya berada di pukul 09.24 WIB. Karena matahari sudah tinggi dan bulan sudah terbenam jauh, fase puncak Supermoon tadi tak bisa dilihat kasat mata.
Sementara pada
Supermoon kedua mulai pada 30 Januari pukul 18.56 WIB. Fase puncak jatuh pada 31 Januari pukul 20.26 WIB.
Bisa DilihatSaat itu posisi bulan dan bumi akan berada di posisi terdekat atau perige yaitu 358.993 kilometer. Tak seperti
Supermoon pertama yang sudah berlalu, fase puncak fenomena alam pada akhir Januari itu bisa dilihat.
"Secara fisik, istimewanya bukan
Blue Moon (karena sekadar istilah), tetapi
Supermoon dan gerhana bulan total," imbuh Thomas.
Melansir dari laman
Engadget, berlangsungnya fenomena
Supermoon dan gerhana bulan total secara bersamaan pada 31 Januari nanti adalah kejadian langka. Terakhir dua kejadian ini berbarengan pada 1866 atau 151 tahun lalu.
(asa)