Jakarta, CNN Indonesia -- Stasiun antariksa pertama China, Tiagong-1 akan lepas dari orbit pada Maret 2018. Tiangong-1 yang diluncurkan pada 2011 sejatinya memiliki masa orbit selama dua tahun.
Awalnya, stasiun angkasa ini dijadwalkan kembali ke Bumi pada 2013.
Namun, masa pemakaiannya diperpanjang hingga 2016. Sayangnya, pada September 2016, stasiun antariksa tersebut kehilangan telemetri atau sistem pengiriman data hasil pengamatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, Badan Antariksa China (CMSP) secara efektif mengakhiri misi Tiangong-1. Adapun, mereka CMSP mengungkapkan stasiun antariksa tersebut berada di luar kendali dan diprediksi kembali ke bumi pada paruh 2017.
Hingga waktu yang diperkirakan, stasiun tersebut tidak kembali ke bumi. Hal tersebut terkonfirmasi dari laporan mingguan CMSP mengenai status Tiangong-1.
Laporan tersebut pun menunjukkan orbit stasiun angkasa tersebut sudah menyusut dari rata-rata 289,1 km menjadi 281,3 km sejak Desember 2017. Oleh karena itu, satelit tersebut akhirnya terlambat memasuki pemakamannya sendiri.
Namun , seperti yang dikutip dari
The Register,
The Aerospace Corporation minggu lalu menerbitkan sebuah prediksi yang menempatkan tanggal masuk kembali pada akhir Maret 2018. Komunitas pelacakan Satflare memprediksi masuk kembali nanti pada pertengahan April.
Bobotnya yang diperkirakan sekitar 8.500 kg dan ]rukuran 10,5 m x 3,4 m, ada kemungkinan beberapa puing-puing bisa sampai ke Bumi. Jika itu terjadi,
The Aerospace Corporation memprediksi zona dampak yang paling mungkin terjadi adalah beberapa derajat di selatan 42,7° utara atau utara 42,7° selatan.
(age/evn)