Gempa Terjadi 47 Kali di Lebak dalam 4 Hari Terakhir

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Jumat, 26 Jan 2018 15:27 WIB
Gempa yang melanda Lebak sudah terjadi hingga 47 kali sejak terakhir guncangannya terasa kuat di Jakarta dua hari lalu.
Kerusakan yang terjadi pasca gempa landa Lebak, Selasa (23 /1) (BPBD Lebak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa 5,2 SR yang melanda Jakarta hari ini merupakan gempa yang ke-47 kali sejak gempa 6,1 SR terjadi pada 23 Januari 2018 lalu. Hal itu dianggap sebagai hal normal sebelum pergerakan lempeng kembali stabil.

"Dari kemarin sejak gempa pertama sudah 47 kali, tapi makin lama makin kecil," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi, Jumat (26/1).

Gempa teranyar terjadi pada pukul 11.48 WIB siang tadi dengan pusat gempa di 79 kilometer barat daya Lebak, Banten, dan kedalaman 11 km.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa hari terakhir sejak 23 Januari kemarin, gempa susulan terus terjadi. Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.

Gempa susulan wajar

Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko menganggap banyaknya gempa susulan yang terjadi belakangan sebagai hal yang wajar. Biasanya, setelah sebuah gempa bumi yang cukup besar terjadi, gempa susulan bakal terus mengguncang dengan kekuatan yang lebih lemah.

"Sebelum terjadi kestabilan memang akan diikuti gempa susulan," ucap Tirto saat dihubungi terpisah lewat sambungan telepon.

Tirto juga menjelaskan masyarakat tak perlu khawatir berlebih ketika merasakan gempa susulan karena durasinya lebih singkat.

Ketika gempa pertama terjadi pada Selasa (23/1), durasinya guncangannya dilaporkan mencapai semenit. Sementara di gempa siang tadi, menurut BMKG, guncangannya hanya terasa tiga detik di Lebak dan sedetik saja di Jakarta.

Cincin api Pasifik

Badan penanggulangan bencana PBB, UNISDR, sebelumnya menerbitkan sebuah pemberitahuan melalui kanal Twitter mereka pada Selasa (23/1). Dalam pengumuman itu mereka menyebutkan bahwa Cincin Api Pasifik sedang aktif.



Kesimpulan itu diambil dari sejumlah kejadian yang terjadi di sejumlah negara dihari yang sama, yakni gempabumi 7,9 SR di Alaska, erupsi vulkanis di Filipina, longsor vulkanis di Jepang, dan terakhir gempabumi 6,1 SR di Lebak.

Namun Tirto menampik kemungkinan tersebut. Menurutnya kejadian yang terjadi di tempat lain tak berakibat langsung terhadap gempa di Lebak.

"Beda lempeng, beda lokasi, beda penyebab, enggak ada kaitannya langsung," pungkas Tirto. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER