Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah permintaan baterai pengganti untuk sejumlah model iPhone dilaporkan cukup banyak. Itu tak lepas dari keputusan Apple yang memangkas harga baterai baru sebagai wujud kompensasi mereka.
Dalam surat kepada regulator Amerika Serikat, Apple mengaku jumlah permintaan baterai baru sangat banyak sehingga pemesan harus menunggu sampai beberapa pekan atau berbulan-bulan.
Akibatnya, Apple memberi kompensasi lain. Mereka yang telanjur memesan baterai baru sebelum pengumuman akan mendapat potongan harga juga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apple sudah mengakui pemberitahuan awal mereka terlambat. Apple juga berjanji kepada panitia untuk menyampaikan informasi lanjutan, termasuk langkah tambahan untuk membantu pelanggan yang sudah membeli baterai dengan harga normal," ucap John Thune, senator AS yang menyelidiki kasus Apple seperti dikutip
Reuters.
Pada Desember 2017 lalu, Apple dituduh sengaja memperlambat kinerja sejumlah model iPhone yang memakai baterai lawas lewat pembaharuan sistem operasi. Apple mengelak dari tuduhan itu, lalu meminta maaf ke konsumennya, seraya mengumumkan potongan harga untuk mereka yang ingin membeli baterai baru untuk ponselnya.
Pengumuman diskon baterai baru itu terjadi pada akhir Desember. Pengumuman itu baru keluar ketika ketidakpuasan konsumen menguat.
iPhone 6, 6s, SE, dan 7, adalah model iPhone yang terdampak oleh perlambatan performa. Sebagai gantinya, mereka menerbitkan diskon untuk baterai baru yang tadinya US$79 menjadi US$29.
Apple mengaku sengaja memperlambat kinerja di sejumlah model iPhone guna mencegah ponsel mendadak padam akibat baterai yang sudah tua. Dalam analisisnya, mereka menemukan sejumlah laporan atau kejadian gawai yang tiba-tiba padam.
Aksi Apple ini berbuntut panjang. Selain protes dari konsumen dan regulator di AS, mereka juga terancam diselidiki oleh negara lain seperti Brazil, Prancis, Italia hingga Korea Selatan.
(eks)