Jakarta, CNN Indonesia -- Sekolompok ahli teknologi yang dulu bekerja di Facebook dan Google menciptakan sebuah perkumpulan. Tujuannya, untuk memperingatkan dunia atas efek buruk dari ponsel cerdas dan media sosial. Mereka menamai perkumpulan itu sebagai Center for Humane Technology.
Salah satu kekhawatiran yang ingin diperbaiki organisasi ini adalah efek yang ditimbulkan ponsel cerdas dan medsos terhadap depresi di otak anak-anak.
"Superkomputer terbesar di dunia ada di dalam dua perusahaan yaitu Google dan Facebook, lantas ke mana kami mengarahkan benda itu? Kami mengarahkannya ke otak manusia, ke anak-anak," jelas Tristan Harris, mantan ahli etika Google yang kini mengepalai grup alumni itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roger McNamee, yang juga ikut dalam Center for Humane Technology, melihat hal ini adalah kasus yang sudah mendesak. Pria yang menjadi investor di masa-masa awal Facebook itu menilai pencegahan harus dilakukan sekarang juga.
"Facebook punya daya tarik ke otak kalian, terutama untuk rasa takut dan amarah. Dan dengan ponsel cerdas, mereka ada di setiap kali kita bangun," tutur McNamee.
Bahaya ini juga sudah disadari oleh kelompok investor lain. Wall Street bulan lalu meminta Apple mengkaji dampak kesehatan dari produknya dan merancang penggunaan iPhone dan iPad agar lebih mudah dibatasi.
Bukan cuma Apple, desakan kepada Facebook dan Google pun bermunculan. Publik meminta mereka untuk membatasi layanan mereka ke anak-anak.
Penebusan dosaAliansi ini pada dasarnya adalah aksi 'penebusan dosa' dari para ahli teknologi yang dulu ikut membesarkan Facebook dan Google di masa awal.
Mereka melihat dampak yang ditimbulkan dari ponsel cerdas dan media sosial mulai mencemaskan sehingga merasa bertanggung jawab untuk menghentikannya.
"Kami dulu ada di dalam. Kami tahu apa yang jadi ukuran perusahaan. Kami tahu cara mereka berbicara, dan kami tahu teknisnya," ujar Harris.
Pekerjaan pertama yang akan mereka tempuh adalah melobi regulator Amerika Serikat dan menyiarkan kampanye ke 55.000 sekolah umum. Gerakan ini juga dibantu oleh kelompok pengawas media bernama Common Sense Media.
Selain Harris dan McNamee setidaknya ada beberapa bekas eksekutif Silicon Valley yang sudah diketahui ikut bergabung dalam aliansi ini. Mereka adalah Sandy Parakillas, bekerja sebagai manajer operasional di Facebook; Lynn Fox, mantan eksekutif komunikasi di Apple dan Google; Dave Morin, bekas eksekutif Facebook; Justin Rosenstein, pencipta tombol 'Like' Facebook; dan Renee DiResta, pakar teknologi bot.
Tindakan pertama yang akan diambil oleh Center for Humane Technology adalah membuat kampanye besar dengan target anak-anak. Model kampanye mereka akan mengikuti kampanye anti-rokok.
Selain membuat kampanye, organisasi ini juga akan menempuh proses legislasi dengan melobi senator AS agar membuat undang-undang baru yang berfokus pada riset dampak teknologi terhadap kesehatan anak-anak dan larangan terhadap penggunaan bot digital tanpa proses identifikasi.
"Ini kesempatan bagiku untuk mengoreksi sebuah kesalahan," pungkas McNamee, seperti dikutip
CNBC.
(eks)