Jakarta, CNN Indonesia -- Ambisi Snapchat untuk kembali berjaya sebagai salah satu kompetitor kuat Facebook semakin terlihat.
Terobosannya pada teknologi
augmented reality (AR) telah dimulai sejak bulan September 2015 dengan meluncurkan lensa bermotif pelangi pada platform.
Snapchat semakin menekuni AR dengan membuat Studio Lens pada Desember 2017 yang mampu membuat lensa bertenaga AR. Lensa tersebut dimodifikasi dengan menggunakan seperangkat alat kreatif desktop.
Enam minggu setelah rilis, lebih dari 30 ribu lensa telah dibuat dalam melalui Studio Lens dan telah dilihat oleh lebih dari satu miliar kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Snap Inc. Evan Spiegel menyambut baik prestasi tersebut.
"Kami takjub dengan kecerdikan masyarakat dan tidak sabar untuk melihat apa yang mereka buat selanjutnya," jelas Spiegel, seperti dikutip
Business Insider pada Selasa (6/2).
Tidak hanya berdampak positif bagi platform, lensa bertenaga AR dalam Studio Lens juga ikut berpengaruh bagi profit perusahaan. Pasalnya, pada kuartal empat 2017, Snap meraih pendapatan dari iklan sebesar US$281 juta atau setara Rp3,8 triliun.
Angka tersebut meningkat 74 persen dari periode yang sama tahun lalu dan 38 persen dari kuartal tiga 2017.
Ironisnya, di bulan yang sama dengan Snapchat membangun Studio Lens, Facebook yang terkenal sering 'terinspirasi' dari Snapchat memodifikasi fitur pada aplikasinya.
Perusahaan besutan Zuckerberg ini menyematkan teknologi serupa pada aplikasi Facebook Messenger.
Meski demikian, para analis optimis dengan kebangkitan Snapchat yang tak hanya didukung dari profit kuartal empat 2017 lalu, tetapi juga dari statistik pengguna aktif hariannya.
Tercatat, pada kuartal empat 2017 pengguna aktif harian Snapchat naik menjadi 187 juta dari 178 juta pada kuartal sebelumnya. Angka ini melampaui prediksi analis yang hanya meraih angka 184,2 juta pengguna.
Kenaikan grafik ini menandai jumlah pengguna harian Snapchat setahun lalu meningkat sebesar 18 persen.
Para investor pun dikabarkan semangat dengan pencapaian Snapchat. Pasalnya, strategi perusahaan fokus pada pengembangan aplikasi dibandingkan terdistraksi dengan sepak terjang Facebook.
"Mereka akan menjadi kompetitor lagi, dan Snap mengerjakan tugas yang baik untuk berkompetisi dalam hal pendapatan," jelas Michael Pachter dari Wedbush Securities, seperti dikutip Reuters pada Rabu (7/2).
(sat)