Cambridge Analytica Kini Dituding Terlibat Brexit

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Mar 2018 15:30 WIB
Sempat menampik isu bahwa mereka terlibat kampanye Brexit, kini mantan direktur Cambridge Analytica mengungkapkan keterangan berbeda.
Firma Cambridge Analytica kini dituding turut terlibat dalam kampanye Brexit saat referendum digelar pada 2016 lalu. (Reuters/Henry Nicholls)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang mantan konsultan Cambridge Analytica menyatakan manajemen perusahaan itu dengan sengaja memberi informasi salah pada publik Inggris tentang pekerjaan yang mereka lakukan untuk kelompok pendukung Brexit.

Dilaporkan The Guardian, hal ini dilakukan Cambridge Analytica sebelum masyarakat Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa, 2016 lalu.

Brittany Kaiser, Direktur Pengembangan Bisnis yang bekerja sejak 2014 hingga awal tahun ini, menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa Cambridge Analytica menerima pekerjaan analisis untuk kelompok pendukung Brexit, Leave.EU, sementara kepada publik membantah hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengakuan ini memunculkan tekanan baru pada firma yang berbasis di London tersebut, setelah mereka juga disoroti atas tudingan penyalahgunaan data 50 juta pengguna Facebook di Amerika Serikat.

Pada Jumat (23/3) malam, hakim Pengadilan Tinggi memberikan izin bagi Komisioner Informasi Inggris untuk menggeledah kantor Cambridge Analytica.

Badan pengawas informasi itu dalam pernyataan resminya menegaskan akan segera menggelar penggeledahan untuk mendapat konfirmasi bahwa Cambridge Analytica menghapus data 50 juta pengguna Facebook.

Kaiser, yang sempat menjadi juru bicara Cambridge Analytica sebelum dan setelah referendum Brexit 2016, menyatakan bahwa perusahan menyuruhnya untuk menampik isu keterlibatan mereka dalam proses Brexit.

"Saya meyakini bahwa pekerjaan sebenarnya sedang dilaksanakan," kata Kaiser dalam wawancara yang direkam video tersebut.

"Tidak, kami memang tidak mengerjakan seluruh kampanyenya dan bahkan mungkin hasil kerja kami juga tidak digunakan. Namun, ketika saya berbicara pada media, pengolahan data dan analisis sedang berlangsung," ujarnya.

Bulan lalu, Pemimpin Eksekutif Cambridge Analytica Alexander Nix di hadapan parlemen Inggris menyatakan perusahaannya tidak bekerja untuk Leave.EU, tapi hanya membicarakan peluang kerja sama.

"Saya ingin mengatakan dengan jelas. Saya tidak tahu berapa banyak cara saya harus mengungkapkannya. Kami tidak bekerja untuk Leave.EU. Kami tidak mengambil baik pekerjaan berbayar atau tidak berbayar dengan mereka, oke? "ujar Nix pada komite penyelidikan berita palsu di Inggris.

Pada Selasa (20/3), Cambridge Analytica memberhentikan Nix, atau tepat sebelum Channel 4 menyiarkan investigasi mereka atas praktik bisnis mereka di Amerika Serikat.

Arron Banks, salah seorang penyumbang dana untuk Leave.EU, dalam catatan perjalanannya menyatakan bahwa organisasi tersebut mengontrak Cambridge Analytica pada 22 Oktober 2015 untuk kepentingan olah data dan psikografi lanjutan untuk mempengaruhi para pemilih.


(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER