Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah berseteru selama hampir satu tahun, Uber dan Waymo akhirnya menyudahi pertikaian mereka. Kedua perusahaan yang telah masuk meja hijau ini mengumumkan sebuah keputusan.
Dilansir dari AFP, menurut sumber kedua perusahaan ini membuat kesepakatan rahasia. Uber bersedia memberikan Alphabet, sebagai induk usaha Waymo sejumlah saham.
Sumber tersebut menyebutkan Uber akan memberikan sahamnya sebesar 0,34% untuk Alphabet. Jika dilihat dari valuasi Uber yang mencapai US$72 miliar, maka induk Google tersebut akan mendapatkan US$244 juta.
Selain kesepakatan pemberian saham, Uber pun telah sepakat tidak akan menggunakan teknologi Waymo untuk mobil otonom. Waymo memberikan sebuah pernyataam terkait kasus dengan Uber tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah mencapai kesepakatan dengan Uber. Kami yakin akan melindungi kekayaan intelektual Waymo saat ini dan masa depan," jelas keterangan tersebut.
Sementara itu, hingga saat ini memang kasus Waymo dan Uber tidak dijelaskan terperinci. Namun, khalayak luas menyakini perseteruan ini dimulai dari pencurian ide milik Waymo oleh Uber, yakni Lidar.
Lidar merupakan sebuah sistem berbasis laser yang sangat penting untuk memungkinkan mobil otonom mendapatkan gambaran tiga dimensi. Sidang terkait masalah ini telah mengundang berbagai saksi.
Salah satu saksi yang dihadirkan adalah mantan CEO Uber Travis Kalanich yang menolak untuk mengakui keterlibatannya dalam persekongkolan pencurian data rahasia Waymo.
Waymo menuduh Uber berkomplot dengan mantan insinyur Google, Anthony Levandowski. Ex-Google ini dituduh mencuri data-data terkait mobil otonom Waymo dan memberikannya ke Uber.
Levandowksi sendiri keluar dari Google dan mendirikan perusahaan rintisan, Otto, yang kemudian diakuisisi oleh Uber. Juri dalam sidang pun sempat melihat bukti kecurangan Uber, termasuk catatan dari Kalanick terkait 'kode curang'.
Juri pun ditunjukkan pesan teks yang menyuruh Levandowski 'membakar desa'. Ketika ditanya, Kalanich hanya menjawab, "saya tidak tahu, saya tidak ingat."
CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa dia menyesali penanganan masalah Levandowksi yang terjadi sebelum dia menjadi CEO tahun lalu.
"Pekerjaan saya sebagai CEO Uber adalah mengatur jalannya masa depan perusahaan. Salah satunya berinovasi dan bertumbuh secara bertanggung jawab, serta mengakui dan memperbaiki kesalahan masa lalu," katanya.
Dia melanjutkan dalam surat tersebut.
"Saya ingin mengungkapkan penyesalan karena tindakan yang menyebabkan saya menulis surat ini."
(age)