Jakarta, CNN Indonesia -- Mimpi SpaceX untuk menyediakan akses internet yang bisa menjangkau seluruh dunia sedikit demi sedikit mulai terwujud. Demi mewujudkan misi itu, pada akhir 2016 lalu SpaceX diketahui telah melakukan pengajuan pada Komisi Komunikasi Federal AS (FCC).
Dalam dokumen pengajuan, SpaceX diketahui berencana membuat konstelasi 4.000 satelit internet. Jika proyek berjalan sesuai jadwal, peluncuran satelit yang menjangkau seluruh dunia akan dilakukan pada tahun 2019.
Namun, nampaknya SpaceX mengambil langkah lebih cepat dari jadwal, karena perusahaan berencana untuk meluncurkan satelit pengujian pertamanya pada akhir pekan nanti (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun satelit internet sudah pernah ada, namun rencana SpaceX sedikit berbeda. Satelit internet yang ada saat ini terbang di orbit geostasioner dengan jarak lebih dari 20.000 mil di atas Bumi.
SpaceX ingin menempatkan satelit mereka lebih dekat dengan Bumi di ketinggian sekitar 750 mil, atau hanya tiga kali lebih jauh dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Dari sis performa, satelit yang ditempatkan lebih dekat diklaim bisa mengantongi kecepatan koneksi jauh lebih cepat dan bandwidth yangsemakin tinggi.
Namun sebagai konsekuensi dari satelit yang lebih dekat, SpaceX akan membutuhkan lebih banyak jumlah satelit. Hanya butuh beberapa satelit yang diparkir di orbit geostasioner untuk mencapai seluruh dunia, namun SpaceX akan membutuhkan beberapa ribu unit satelit untuk menyelimuti seluruh Bumi.
Beberapa tahun yang lalu, ide seperti ini akan dianggap gila. Namun dengan peluncuran Falcon Heavy yang baru-baru dan munculnya pesawat luar angkasa yang dapat digunakan kembali, pengiriman 4.000 satelit di orbit sangat mungkin dilakukan.
Peluncuran ini akan menempatkan dua satelit uji, Microsat 2a dan 2b, ke orbit. Satelit ini akan menguji koneksi dengan stasiun darat di Washington, California, dan Texas, ditambah receiver di mobil van yang tersebar di seluruh AS.
Jika tes ini berjalan dengan baik, SpaceX bisa mulai meluncurkan satelit pertamanya di akhir 2018 dengan jaringan fungsional. Jaringan awal ini akan mencakup sekitar 800 satelit yang mampu menjangkau seluruh Amerika Serikat. Perusahaan kemudian akan mulai memperluas jangkauan ke seluruh dunia.
Menurut
Popular Mechanic, SpaceX sebenarnya bukan satu-satunya perusahaan yang memiliki rencana untuk menyediakan akses internet global. Boeing, Samsung, OneWeb, dan lainnya juga memiliki rencana untuk meluncurkan konstelasi satelit mereka sendiri selama beberapa tahun ke depan.
SpaceX mencuri langkah dari rival-rivalnya karena memiliki roket yang diperlukan untuk membawa satelit tersebut ke luar angkasa.
Proyek ambisius ini pertama kali diumumkan pada 2015 silam. Sejak saat itu, perusahaan terus mengajukan pengajuan lisensi dan proposal kepada FCC untuk mulai peluncuran pertama di 2019.
(evn)