Jakarta, CNN Indonesia -- SpaceX membuka tahun 2018 dengan peluncuran sebuah roket misi rahasia milik pemerintah Amerika Serikat pada Minggu (7/1) pukul 8 malam waktu setempat dari Stasiun Angkatan Udara Canaveral di Florida, AS.
SpaceX kembali menggunakan roket Falcon 9 untuk merampungkan misi yang dinamakan Zuma ini. Misi ini sejatinya dijadwalkan meluncur pada November lalu.
Perusahaan milik Elon Musk ini mengungkapkan alasan penundaan peluncuran lantaran pihanya masih melakukan pengujian pada roket yang menampung muatan. Cuaca ekstrem yang terjadi di AS juga menjadi alasan lain penundaan peluncuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NASA mengungkapkan Zuma dijadwalkan dikirim ke orbit rendah dengan jalur orbital kurang dari 1.903 km di atas permukaan bumi.
Sebagai misi rahasia, sejumlah pihak memprediksi Zuma membawa muatan yang berkaitan dengan bidan militer, termasuk isu keamanan nasional, pertahanan, hingga pengawasan.
Pemerintah AS diketahui membangun dan membiayai sendiri sendiri wahana antariksa Zuma.
Perusahaan kedirgantaraan dan pertahananan Northrop Grumman (NOC) sebagai pihak yang dipercaya untuk mengembangkan misi ini menolak mengomentari misi rahasia tersebut.
Setelah merampungkan misi peluncuran untuk pemerintah,
CNN melaporkan SpaceX menargetkan lebih banyak peluncuran di tahun ini. Salah satu yang paling ditunggu adalah peluncuran roket yang memiliki kemampuan dorong tiga kali lebih besar dari Falcon 9, yakni Falcon Heavy pada akhir Januari nanti.
(evn)