Jakarta, CNN Indonesia -- Li Shufu, miliarder asal China sekaligus Chairman produsen mobil China, Geely membeli 103.619.340 lembar saham Daimler atau senilai US$9 miliar (7,3 miliar euro).
Pembelian saham tersebut sekaligus menandai investasi terbesar di produsen mobil Jerman oleh pengusaha China. Dengan pembelian saham itu, Li Shufu sendiri memiliki 9,69 persen saham Daimler.
Saham tersebut tidak akan dimiliki oleh Geely, tetapi akan dimiliki oleh perusahaan investasi bernama Tenaclou3 Prospect Investment Ltd.
Daimler induk dari merek Mercedes-Benz dan smart, serta kendaraan berat mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa pihaknya bangga dengan investasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daimler mengenal dan menghargai Li Shufu sebagai pengusaha asal China yang berpengetahuan luas dengan visi yang jelas untuk masa depan, dan orang yang bisa mengubah wajah industri otomotif," kata Daimler dalam keterangan resmi mengutip CNN.com.
Li berasal dari Zhejiang, sebuah provinsi pesisir selatan Shanghai. Dia memulai bisnisnya di bidang manufaktur lemari pendingin pada tahun 1986, dan pindah ke industri sepeda motor dan kemudian mobil pada tahun 1990-an. Saat ini Ia dianggap sebagai salah satu orang terkaya di China.
Sementara Geely salah satu produsen mobil China yang sangat tertarik membeli saham produsen mobil asing Eropa. Pada tahun 2010, Geely berhasil membeli Volvo dari Ford.
Daimler salah satu perusahaan otomotif sehat di dunia. Tahun lalu Daimler berhasil menjual 2,3 juta unit Mercedes-Benz di seluruh dunia tahun lalu (ditambah smart menjadi 2,4 juta), dan sekitar seperempat terjual di China. Mercedes-Benz mengalami lonjakan penjualan sebesar lebih dari 25 persen di China pada tahun lalu.
Geely salah satu merek mobil terlaris di China. Di kampung halamannnya, Geely berhasil menjual lebih dari satu juta kendaraan tahun lalu. Geely juga memiliki merek mobil premium, Lynk & Co, yang ditujukan untuk konsumen berkocek tebal.
(mik)