Jakarta, CNN Indonesia -- Riuh persaingan bisnis ponsel pintar di segmen menengah yang dibanderol Rp2 juta hingga Rp3 jutaan justru tak menggoda Evercoss untuk terjun ke dalamnya. Perusahaan justru memilih strategi lain dengan menggarap segmen kelas pemula.
Marketing communication manager Evercoss, Suryadi Wilim mengungkapkan pihaknya akan fokus menggarap bisnis di kelas pemula yang dibanderol di kisaran harga Rp1,5 jutaan.
"Terjadi pergeseran tren handphone 1,5 jutaan sampai 2 jutaan. Di Indonesia pasar atau segmen handphone itu mulai besar. Kalau dulu kan pasar 1,5 jutaan yang besar, sekarang sudah mulai naik yang 2 jutaan juga," ucapnya usai konferensi media di Jakarta Pusat, Selasa (27/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Segmen inilah yang menurut Suryadi jadi lahan subur pertumbuhan bisnis Evercoss. Terlebih pangsa pasar segmen ini dikuasai oleh merek global sebesar 30 persen, sementara produsen lokal hanya mengantongi 10 persen.
"Kita akan berusaha garap lagi, kita benar-benar akan rebut pasar low end yang dikuasai merk global. Kita melihat data Gfk, untuk pasar
low end harga Rp1,5 juta ke bawah itu ada sekitar 30 persen. Sayangnya hanya 10 perannya saja yang dikuasai pasar lokal dan Evercoss hanya bermain di sekitar 5 persennya saja," imbuhnya.
Dengan strategi itu, ia mengaku menargetkan bisa mengantongi 6 persen penjualan ponsel murah di Indonesia. Sementara tahun lalu Evercoss tercatat hanya mengantongi 3 persen pangsa pasar ponsel pintar entry level.
Suryadi mengaku optimis bisa mengantongi seluruh pangsa pasar ponsel entry level dari produsen lokal.
Untuk mencapai target tersebut, ia menyebut akan memboyong fitur premium yang selama ini hanya ada di ponsel flagship ke perangkat murahnya. Meski tak mengungkap teknologi yang dimaksud, ia menjanjikan akan menghadirkan perangkat baru yang dibanderol murah namun menyerupai ponsel mahal pada April nanti.
"Kita masih ada tenaga untuk naik ke 10 persen penjualan di Indonesia, nanti kalau sudah berhasil menyentuh itu untuk naik ke 12 persen lebih bakal mudah jadi target di tahun 2018. Sementara untuk strateginya kita akan fokus ke produk," kata dia.
Suryadi menjanjikan perangkat tersebut nantinya akan hadir dengan harga kurang dari Rp1 juta. Namun teknologi terbaru dipastikan akan tetap tersedia.
(evn)