Jakarta, CNN Indonesia --
Cambridge Analytica, perusahaan analisis data yang tersandung kasus pencurian data 50 juta pengguna
Facebook dikabarkan menggunakan layanan email yang diproteksi.
Layanan email yang diotomasi ini digunakan untuk menutupi jejaknya ketika melakukan korespondensi antara perusahaan dan pihak ketiga.
Dilansir dari
Mashable, investigasi Channel 4 News menunjukkan email yang menggunakan provider email ProtonMail ini diatur agar bisa menghapus sendiri setelah dua jam.
Kepada Channel 4 News, CEO Cambridge Analytica Alexander Nix mengungkapkan dengan menggunakan email tersebut tak akan lagi bukti, jejak kertas dan bukti lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ketika pengguna membuat email menggunakan ProtonMail, pengirim bisa mengatur sendiri tanggal dan jam masa tenggat email berakhir.
Hitung mundur waktu email hilang akan dimulai ketika email terkirim. Namun, perlu diingat fitur email hilang sendirinya ini hanya berlaku dari akun ProtonMail ke ProtonMail.
Email tidak akan hilang dengan sendirinya apabila pengirim mengirimkan email ke akun Gmail. Sehingga, CA mendorong calon kliennya untuk membuat akun ProtonMail terlebih dahulu.
CNNIndonesia.com mencoba masuk ke akun ProtonMail untuk membuat akun baru. Dalam pembuatan akun, pengguna memiliki 4 opsi pilihan berlangganan, yakni Free, Plus, Visionary dan Business.
 ProtonMail, platform yang digunakan Cambridge Analytica berkomunikasi. (Foto: Screenshot ProtonMail) |
Keempat opsi ini memiliki penawaran fitur yang berbeda-beda. Misalnya, dengan opsi Free maka pengguna hanya bisa memiliki 500Mb penyimbangan, 150 pesan per hari dan dukungan fitur terbatas.
Sedangkan plan Plus menawarkan ragam fitur salah satunya kirim pesan terenkripsi ke penerima ekternal hingga menggunakan nama domain sendiri. Namun, pelanggan harus membayar sebesar 4 euro per bulan atau 48 euro per tahun.
Pilihan paling mahal adalah plan Visionary dengan harga 24 euro per bulan atau 288 euro per tahun. Kelebihan akun ini adalah dukungan 10 domain hingga dukungan multi-user 5 total.
Plan termahal ini pun memungkinkan pengguna mengirimkan pesan terenkripsi ke penerima eksternal atau akun non-ProtonMail. Pengguna bisa menuliskan email, namun memilih opsi enkripsi sebelum mengirimkan pesan,
Selanjutnya, ProtonMail akan meminta pengguna membuat kata sandi untuk pesan itu. Anda harus mengomunikasikan kata sandi itu ke penerima yang dituju.
Penerima akan menerima tautan ke pesan terenkripsi yang dilengkapi dengan waktu penghapusan otomatis yang ditentukan. Dengan cara ini, isi pesan yang dienkripsi tidak akan hidup di server Google.
Perusahaan asal Swiss ini pun menyediakan tambahan Plan untuk pelaku bisnis dengan memprovide host yang terenkripsi. Lebih lanjut, ProtonMail tidak dapat digunakan untuk mengirim spam/ email yang tidak diminta atau untuk email massal.
Dengan platform inilah Cambridge Analytica melakukan komunikasi tanpa terdeteksi.
(age/eks)