Kenalkan Produk Baru, Vivo Kekeh Promo Jor-joran

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Selasa, 27 Mar 2018 07:15 WIB
Vivo tetap kekeh menempuh strategi jor-joran saat memperkenalkan ponsel terbarunya, kali ini V9.
Vivo tetap kekeh menempuh strategi jor-joran saat meluncurkan ponsel terbaru. (dok. CNN Indonesia/ Eka Santhika Parwitasari
Jakarta, CNN Indonesia -- Strategi promosi jor-joran yang kerap ditempuh Vivo menghadapi kompetitor kembali ditempuh untuk peluncuran ponsel terbaru V9. Vendor asal China itu akan meluncurkan secara resmi Vivo V9 pada Kamis (29/3) dari Candi Brobudur, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, pola ini bukan pertama kalinya bagi Vivo. Tepat enam bulan lalu pada September 2017, mereka juga menggunakan strategi serupa saat meluncurkan V7 Plus di Jakarta.

Terkait hal ini, General Manager for Brand Activation Vivo Indonesia Edi Kusuma mengelak disebut pihaknya kerap 'bakar uang' demi memperkenalkan perangkat terbaru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kali ini karena pesan untuk mengkomunikasikan pelestarian budaya, itu yang utama dibalur hadirnya Vivo V9," kilah Edi disela konferensi media di bilangan Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (26/3).

Disinggung soal bujet yang terkesan tak terbatas, ia menyebut peluncuran kali ini menelan biaya kurang dari Rp100 miliar.

"Dalam satu perusahaan tidak ada satu pun brand yang punya bujet unlimited, itu enggak mungkin."

Klaim Vivo yang terkesan tak mementingkan penjualan produk sebagai timbal balik promosi yang habis-habisan tak sesuai dengan pernyataan mereka sebelumnya.

Disela peluncuran V7 Plus tahun lalu, Product Manager Vivo Indonesia Irfan Alvianto mengakui bahwa strategi promosi besar-besaran akan terus mereka tempuh. Dengan strategi ini, Irfan kala itu menegaskan pihaknya berusaha mempercepat jalan untuk mengejar ambisi jadi vendor nomor satu di Indonesia.

"Ini (strategi jor-joran) sangat worth it. Kenapa kita bekerja sama dengan sembilan media, product ambassadro, dan mengundang artis untuk show peluncuran kita tujuannya satu untuk menjadi produk yang bisa menguasai market di Indonesia," ungkapnya.

Kala itu, laporan kuartal kedua (Q2) 2017 dari International Data Corporation (IDC) menunjukkan Vivo belum masuk lima besar produsen ponsel pintar Asia Tenggara. Baru pada Q4 2017, Vivo berhasil merangsek ke peringkat empat regional. Mereka berhasil mengirimkan 7,2 juta unit ponsel sepanjang 2017 untuk merebut 7,2 persen pasar. (evn)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER