Jakarta, CNN Indonesia --
Menghadapi musim kemarau tahun ini,
BMKG meminta kewaspadaan di daerah-daerah yang rentan terjadinya kebakaran lahan dan hutan.
Daerah itu termasuk Aceh dan Sumatera Utara bagian timur, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, dan sebagian Papua bagian Selatan.
Memasuki April, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau bahwa Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Menurut BMKG lima provinsi di Tanah Air telah mengalami hari tanpa hujan sangat panjang.
Aceh Utara mengalami hari tanpa hujan sangat panjang selama 35 hari. Sementara di kategori panjang (>20-30 hari) terdapat wilayah Batuta, Nusa Tenggara Timur (30 hari) dan Sumatera Utara (26 hari).
Sementara itu, beberapa daerah di Jawa Timur dan NTB sudah mengalami ketiadaan hari hujan berturut-turut kategori menengah (11 - 20 hari).
"Meski demikian, beberapa wilayah terutama di bagian barat, masih terdapat massa udara basah yang cukup lembap (> 65 persen), terutama di atmosfer lapisan menengah (ketinggian 3000 meter)," lanjut BMKG dalam siaran tertulisnya pada Selasa (17/4) .
Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya hujan di beberapa wilayah di Sumatera bagian Selatan, Jawa bagian Tengah dan Timur, Kalimantan bagian Utara dan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Selatan, serta Maluku bagian Utara.
Pada musim transisi, potensi dan peluang cuaca ekstrem seperti hujan es dan puting beliung dapat terjadi.
Sebelumnya, BMKG telah melakukan prediksi sebagian wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau awal bulan April ini. Awal musim kemarau tidak seragam di setiap daerah.
Hingga awal April, daerah yang sudah mengalami kemarau adalah Provinsi NTT, NTB, DIY, Riau, Sumatera Utara, dan Aceh. Kemudian merambat arah ke arah barat dan utara ke Pulau Jawa, sebagian Sulawesi, sebagian Kalimantan, dan Sumatera yang kemudian digunakan pada bulan Mei. Demikian juga untuk sebagian Papua.
"Prospek curah hujan 10-hari ke depan, beberapa daerah diprediksikan mendapatkan curah hujan kategori rendah (
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(eks)