Jakarta, CNN Indonesia --
Hujan meteor terbaik, Lyrid akan menghiasi langit pada akhir pekan tepatnya Sabtu-Minggu (21 dan 22 April mendatang.
Sekitar 20 meteor yang sangat terang bisa diamati oleh warga Bumi setiap jamnya. Saat langit sedang cerah, fenomena ini bisa diamati mulai Sabtu (21/4) malam hingga Minggu (22/4) dini hari.
Lyrid merupakan salah satu hujan meteor tertua yang terjadi setiap tahunnya. Hujan meteor terjadi berkat gesekan antara
Bumi dengan komet Thatcer ketika Bumi melewati orbitnya. Gesekan itu kemudian memicu serpihan yang menyala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meteor Lyrid akan terbang ke arah yang berbeda-beda untuk menggambar konstelasi Lyra. Pengamat langit bisa menemukan meteor yang muncul di saat-saat yang tidak tent.
Cara pengamatan
Untuk mengamati fenomena ini, stargazer tidak memerlukan teropong atau teleskop khusus. Hujan meteor Lyrid bisa diamati dengan mata telanjang yang memancar dari arah timur laut dekat konstelasi Lyra.
Dihimpun dari
Time, meteor akan tampak melesat melintasi area langit bukan hanya ke arah timur laut. Cukup menengadahkan pandangan ke arah langit untuk melihat pemandangan terbaik hujan meteor.
Jika beruntung, pengamat langit nantinya juga akan menemukan bola api selama beberapa detik. Untuk memaksimalkan pandangan, pastikan pengamatan dilakukan di titik yang sangat gelap dan jauh dari polusi cahaya.
Menjauh dari lampu perkotaan dapat mengurangi gangguan saat melakukan pengamatan. Tunggu sinar bulan sedikit berkurang di tengah malam agar terlihat lebih jelas.
Di saat yang bersamaan, stargazer juga bisa menemukan
Mars dan
Saturnus pada seperdua malam terakhir di bagian langit sebelah tenggara. Sementara
Merkurius akan tampak di sebelah timur sesaat sebelum fajar.
(evn)