Jakarta, CNN Indonesia -- Uni Eropa melakukan penyelidikan atas akuisisi yang dilakukan
Apple terhadap aplikasi indentifikasi musik,
Shazam. Penyelidikan tersebut dilakukan karena kekhawatiran minimnya opsi layanan
streaming musik seluler di Kawasan Ekonomi Eropa.
Regulator pun mengkhawatirkan kesepakatan tersebut memberikan keuntungan besar terhadap pengguna
iPhone dan menimbulkan ketidakadilan bagi pengguna ponsel lain.
Apple mengumumkan kesepakatan pada bulan Desember lalu untuk dapat membantu persaingan dengan pemimpin industri
Spotify. Shazam memungkinkan pengguna mengidentifikasi lagu dengan mengarahkan
smartphone pada sumber audio.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari
Reuters, Komisi Eropa mengatakan prihatin tentang akses Apple ke data pada pengguna Shazam yang menggunakan layanan
streaming musik di Eropa.
"Akses ke data tersebut dapat memungkinkan Apple untuk langsung menargetkan pelanggan pesaingnya dan mendorong mereka untuk beralih ke
Apple Music. Akibatnya, layanan
streaming musik yang bersaing dapat menimbulkan kerugian kompetitif," kata penegak persaingan Uni Eropa.
Investigasi juga akan memeriksa apakah pesaing Apple Music akan dirugikan jika Apple menghentikan rujukan dari aplikasi Shazam kepada mereka. Komisi menetapkan batas waktu 4 September untuk keputusannya.
Apple dapat menawarkan konsesi seperti janji untuk memungkinkan akses yang adil ke Shazam untuk mengatasi masalah peraturan. Eksekutif Uni Eropa meluncurkan tinjauan awal dari kesepakatan pada bulan Februari menyusul permintaan dari tujuh negara Eropa termasuk Prancis, Italia, Spanyol dan Swedia.
Apple tidak memberikan nilai untuk kesepakatan ketika mengumumkannya pada bulan Desember. Situs berita teknologi TechCrunch mengatakan pada saat itu harganya bisa mencapai US$400 juta, jauh lebih sedikit dari penilaian paling baru US$1 miliar untuk Shazam yang dipegang oleh swasta.
(age)