Jakarta, CNN Indonesia -- PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memastikan tidak akan menaikkan harga jual setiap produknya, termasuk Ertiga model terbaru. Kepastian ini ditetapkan seiring dengan pelemahan rupiah ke level Rp14.085 per dolar AS.
Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS disebut Direktur Pemasaran SIS Donny Saputra bukan alasan untuk menaikkan harga jual kendaraan roda empat Suzuki. Pihak SIS dijelaskan Donny masih merasa nyaman hingga saat ini.
"Harga itu tergantung tiga hal, biaya produksi, regulasi dan ketiga tingkat kompetisi di pasar. Berkaitan dengan menguatnya dolar AS, 84 persen Ertiga sudah lokal konten. Jadi
alhamdulillah tidak terpengaruh," kata Donny kepada media di Serpong, Tangerang, Rabu (9/5).
Dijelasan Donny kendati rupiah melemah, perusahaan otomotif tidak langsung memberikan beban kepada konsumen. Artinya penjual tetap harus menunggu pergerakan nilai tukar rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak serta merta langsung bisa naik, kan fluktuasi ini jalannya harian bisa naik dan turun, untuk harga mobil ke konsumen enggak bisa begitu (naik turun ngikutin kurs)," tegas Donny.
Sejak dikenalkan pada IIMS 2018, Ertiga baru telah dipesan sebanyak 1.284 unit per tanggal 7 Mei. SIS sendiri mematok target penjualan sebanyak 5.000 unit per bulan.
Ertiga 2018 dijual mulai dari Rp193 juta sampai Rp 238,5 juta. Harga tersebut lebih mahal Rp2 juta sampai Rp5 juta dibandingkan model lawasnya. Harga Ertiga baru lebih terjangkau daripada Xpander (Rp 197,1 juta sampai Rp253,4 juta).
Kendati dijual lebih 'murah', fitur tersimpan pada Ertiga baru diklaim SIS telah memenuhi keinginan konsumen.
Sebagai informasi, Ertiga tipe paling atas dilengkapi
immobilizer, dual SRS airbag, TECT (
total effective control technology)
ISOFIX, hill hold control, ABS, EBD, dan kamera belakang (aksesori).
Sementara Xpander Ultimate transmisi otomatis telah dilengkapi ISOFIX, ABS, EBD, BA (
brake assist),
hill start assist (HSA),
dual SRS airbag, immobilizer, dan kamera belakang.
"Kalau dilihat dari harga, produk kami sangat kompetitif apabila dibandingkan dengan fitur yang ditawarkan. Istilah saya
value for money for benefit. Antara
value yang ditawarkan dengan uang yang ditawarkan dan benefit (keuntungan) yang diterima konsumen," tutup Donny.
(mik)