
Kehidupan di Bumi Berakhir Sebelum Matahari Mati
Eka Santhika, CNN Indonesia | Senin, 14/05/2018 07:18 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Para peneliti telah membuat prediksi soal bagaimana akhir dari matahari dan dampaknya terhadap tata surya.
Dalam 5 miliar tahun, matahari akan berubah menjadi bola merah raksasa. Inti bintang akan mengecil, tapi bagian luarnya akan merentang hingga orbit Mars. Melumat planet kita dengan mudah tentunya.
Tapi tenang saja, sebab mnusia tidak lagi ada di bumi untuk bisa menyaksikan akhir hidup matahari ini. Sebab, kehidupan di Bumi diperkirakan hanya akan bertahan setidaknya 1 milyar tahun lagi.
Pasalnya, matahari diramalkan akan 10 persen lebih panas tiap satu miliar tahun. Dengan tingkat panas seperti itu, lautan akan menguap, daratan akan terlalu panas untuk bisa membentuk hujan. Manusia? Dengan kondisi yang demikian tentu saja akan musnah dengan sendirinya.
Akhir dari Matahari
Sebelumnya, para astronom mengira matahari akan berakhir sebagai nebula antar planet. Nebula adalah letupan gas dan debu cahaya yang mengisi ruang angkasa. Tapi temuan berikutnya, membuat mereka berasumsi kalau bentuk akhir matahari akan tampak lebih berbobot. Namun asumsi tim astronom internasional kini kembali ke kesimpulan semula bahwa nebula memang merupakan sisa-sisa bintang yang telah mati.
Saat ini umur matahari 4,6 miliar tahun. Umur yang sama dengan objek lain di tata surya yang terbentuk di saat yang bersamaan. Berdasarkan pengamatan terhadap bintang lainnya, para peneliti menramalkan hidup matahari akan mati dalam 10 milyar tahun mendatang. Waktu hidup yang cukup lama, sebab itu berarti nyaris 2,5 kali dari umurnya sekarang.
Untuk bisa menjadi nebula, matahari mesti mencapai dua kali besar sekarang. Para astronom internasional menggunakan model komputer untuk menentukan bahwa matahari yang sudah menjadi bola merah raksasa akan kembali menyusut menjadi katai putih dan berakhir jadi nebula antar planet.
"Ketika bintang mati, ia akan melepaskan sejumlah gas dan debu ke luar angkasa," jelas astrofisikawan Albert Zijlstra dari Universitas Manchaster, Inggris yang tergabung dalam tim yang menerbitkan penelitian tersebut. (eks/eks)
Dalam 5 miliar tahun, matahari akan berubah menjadi bola merah raksasa. Inti bintang akan mengecil, tapi bagian luarnya akan merentang hingga orbit Mars. Melumat planet kita dengan mudah tentunya.
Tapi tenang saja, sebab mnusia tidak lagi ada di bumi untuk bisa menyaksikan akhir hidup matahari ini. Sebab, kehidupan di Bumi diperkirakan hanya akan bertahan setidaknya 1 milyar tahun lagi.
Pasalnya, matahari diramalkan akan 10 persen lebih panas tiap satu miliar tahun. Dengan tingkat panas seperti itu, lautan akan menguap, daratan akan terlalu panas untuk bisa membentuk hujan. Manusia? Dengan kondisi yang demikian tentu saja akan musnah dengan sendirinya.
Lihat juga:Berburu Fenomena Langit dalam Trip Astronomi |
Akhir dari Matahari
Sebelumnya, para astronom mengira matahari akan berakhir sebagai nebula antar planet. Nebula adalah letupan gas dan debu cahaya yang mengisi ruang angkasa. Tapi temuan berikutnya, membuat mereka berasumsi kalau bentuk akhir matahari akan tampak lebih berbobot. Namun asumsi tim astronom internasional kini kembali ke kesimpulan semula bahwa nebula memang merupakan sisa-sisa bintang yang telah mati.
Saat ini umur matahari 4,6 miliar tahun. Umur yang sama dengan objek lain di tata surya yang terbentuk di saat yang bersamaan. Berdasarkan pengamatan terhadap bintang lainnya, para peneliti menramalkan hidup matahari akan mati dalam 10 milyar tahun mendatang. Waktu hidup yang cukup lama, sebab itu berarti nyaris 2,5 kali dari umurnya sekarang.
Untuk bisa menjadi nebula, matahari mesti mencapai dua kali besar sekarang. Para astronom internasional menggunakan model komputer untuk menentukan bahwa matahari yang sudah menjadi bola merah raksasa akan kembali menyusut menjadi katai putih dan berakhir jadi nebula antar planet.
"Ketika bintang mati, ia akan melepaskan sejumlah gas dan debu ke luar angkasa," jelas astrofisikawan Albert Zijlstra dari Universitas Manchaster, Inggris yang tergabung dalam tim yang menerbitkan penelitian tersebut. (eks/eks)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Belum Dijual, Daihatsu Rocky-Toyota Raize Dapat Diskon PPnBM
Teknologi • 2 jam yang lalu
Cara Kerja Vaksin Covid-19 Usai Disuntikkan ke Tubuh
Teknologi 3 jam yang lalu
FOTO: Warga Jepang Isolasi Covid-19 Ditemani Robot Mungil
Teknologi 35 menit yang lalu