Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki bulan Ramadan 2018, bukan berarti menghentikan aktivitas dan diam di tempat seperti robot. Semua tetap harus berjalan meski asupan nutrisi yang diterima tubuh tidak seperti biasanya.
Seperti halnya mengemudi mobil ke kantor atau ke tempat lain. Segala aktivitas sehari-hari yang dikerjakan seperti mengemudi tidak boleh berkurang dengan alasan berpuasa. Kita harus menjalankannya dalam kondisi badan tetap bugar tanpa harus membatalkan puasa.
Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu punya tips melakukannya pada bulan suci Ramadan saat ini.
Cara pertama yang harus dilakukan adalah mengatur pola tidur selama bulan ramadan. Tidur larut malam dinilai sebagai kebiasaan yang tidak baik, apalagi tengah menjalankan puasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misal setelah terawih, jangan tidur terlalu larut malam. Lalu usahakan ikuti makan sahur agar tubuh dapat asupan nutrisi," kata Jusri kepada CNNIndonesia.com, Kamis (17/5).
Menurut Jusri pola tidur yang baik selama bulan Ramadan diakui bisa menjaga konsentrasi selama mengemudi.
Namun jika kita harus pergi menempuh jarak jauh, sebaiknya istirahat sekitar 15 sampai 20 menit setelah 2 jam berkendara, karena pengemudi yang menjalani puasa bisa kehilangan konsentrasi dan stamina lebih cepat.
Sebab mengemudi butuh reaksi yang bagus. Pengemudi harus cepat menyadari situasi di sekitar.
"Nah korelasinya dengan stamina adalah karena kalau stamina sampai terpengaruh kemampuan reaksi motorik akan turun. Justru itu konsekuensinya peluang kecelakaan lebih besar dan cara berhitung akan lambat," tutup Jusri.
(mik/mik)